Christmas Celebration Crown of Glory 2013

1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan

happy "gowasa" family

Efesus 3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu

Beloved Family - Wisuda 2013

1 Yohanes 2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu

Wisuda UIB Tahun 2013

Matius 19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu

Mom, dad, and me

1 Petrus 1:3 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk diatasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya

Tuesday, February 18, 2014

L.O.V.E.

Kemarin malam saya dan teman-teman menyaksikan film Doa di Bawah Palungan, salah satu film rohani lokal dari Batam yang saya posting sebelumnya. Film yang menceritakan tentang kasih sayang seorang kakak kepada sang adik hingga rela mengorbankan nyawanya untuk sang adik.
Diakhir film saya meneteskan air mata, saya diingatkan bahwa kasih sayang seorang kakak bisa begitu besarnya kepada kita, apalagi Tuhan ALLAH kita. Ketika saya renungkan sanggupkah saya menjadi sosok karakter Andre dalam film tersebut.

Hari ini saya baru memutuskan untuk membaca buku novel "My Idiot Brother" karya Agnes Davonar yang masih disampul plastik itu. Karangan yang juga menceritakan betapa besar rasa sayang seorang kakak kepada adiknya meski ia cacat mental dan dihina oleh sang adik, namun nyawapun bersikeras ia berikan demi kehidupan sang adik. Kali ini tetes air mata terus mengucur bahkan sekarang ketika saya mengetik postingan ini. Entah kenapa saya jadi begitu melankolis tapi menurut saya ini benar-benar sesuatu yang menggerakkan hati saya betapa pentingnya kasih sayang, pengungkapannya, dan pentingnya waktu bersama-sama dengan orang yang kita sayangi, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok.

Kalimat yang begitu bermakna bagiku ialah,
"Karena Kakak sayang Adik...."
dan meski sedih mengetahui bahwa kalimat itu tidak begitu berarti lagi bagi sang "Adik" karena terlalu sering mendengar, ungkapan kasih sayang dari seorang kakak yang cacat melalui kalimat tersebut membuat saya meneteskan air mata.

Saya teringat dengan seseorang yang memberi saya mawar. Saya ingat dulu saya bermimpi bertemu seorang pria memberikan setangkai mawar merah kepadaku dan kini itu terjadi. Ketiga kalinya ia memberikan mawar, pertama sebuket mawar merah hidup di hari wisudaku, kemudian setangkai mawar merah plastik di hari Natal, dan yang ketiga setangkai mawar merah jambu hidup yang ia berikan padaku di hari kasih sayang. Betapa hatiku luluh melihat caranya menyatakan kasih sayangnya.

Hati ini baru menyadari kalau saya selangkah demi selangkah, waktu demi waktu, sedikit demi sedikit saya mulai menyayanginya.
Saya yang merasa bersalah mengingat betapa seringnya saya melukai perasaannya, namun yang saya tahu, saya mencoba belajar kasih tak bersyarat, seperti kasih Kristus, kasih Agape......

Adik....
Kakak, mungkin bukanlah kakak yang baik.
Tidak seperti kakak yang lain.
Kakak yang tidak bisa menjadi pelindung dan menjagamu setiap saat.
Kakak terlahir dengan kebodohan dan cacat.
Hidup hanya untuk membuat kamu bersedih, dan penuh air mata.
Tapi Kakak tidak pernah marah dan menerima semua kemarahan adik. 
Karena Kakak sayang dan percaya...
Adik tetaplah Adik.
Kakak tetaplah Kakak.
Kita sama seperti dulu, bersama selalu dan saling sayang.
Kakak, tidak ingin apapun yang terjadi saat ini dan nanti, membuat Adik bersedih.
Adik...
Selamat ulang tahun...
Kakak tidak punya hadiah lagi, selain tulisan ini untuk mengenang adik bersama foto ini.
Kakak sayang Adik...
Jaga Ibu dan Ayah,
Untuk Kakak...

Entah berapa kali aku membacanya, kepalaku terlalu sakit untuk menahan air mata, mataku berkaca-kaca...
Betapa aku bahagia memiliki kasih sayang orang-orang disekitarku...

Monday, February 17, 2014

Aku menyayanginya

Bapa, mungkin baru kusadari, mungkin baru kumengerti, betapa aku telah menyakitinya.
Harapanku bukan untuk selalu bersamanya, dengan ia yg selalu berada dalam pikiranku sudah cukup menyenangkan hatiku.
Aku berharap dapat melihat ia terus tersenyum. Betapa aku berdosa telah melukakan perasaannya, betapa aku berdosa mengabaikan perasaannya.

Aku tahu bahwa kasih Bapalah yg membuat ia terus tersenyum. Doaku adalah agar ia bahagia, entah ketika kami bersama ataupun tidak.
Namanya yg kusebut dalam setiap doaku, aku ingin belajar kasih tak bersyarat seperti yg telah Bapa ajarkan kepadaku.
Doaku agar ia terus tersenyum dalam kemurahan kasih Bapa.

Amin