Christmas Celebration Crown of Glory 2013

1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan

happy "gowasa" family

Efesus 3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu

Beloved Family - Wisuda 2013

1 Yohanes 2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu

Wisuda UIB Tahun 2013

Matius 19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu

Mom, dad, and me

1 Petrus 1:3 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk diatasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya

Friday, June 24, 2011

Dua Respons

Yesus bercerita tentang seorang bapa yang mempunyai dua anak. Ketika sang bapa menyuruh dua anaknya bekerja di kebun anggur, ada dua respons yang berbeda. Anak yang pertama mengiyakan, tetapi setelah berlalu dari hadapan sang bapa, ia tak jadi melakukannya (ayat 29). Yang kedua menolak, tetapi setelah pergi, ia pun menyesal dan kemudian melakukan perintah bapanya itu (ayat 30). Di akhir perumpamaan, Yesus membawa para imam kepala dan tua-tua Yahudi untuk menyimpulkan bahwa yang lebih berharga adalah anak yang taat melakukan perintah bapanya. Secara mengejutkan, Yesus berkata, ”... sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (ayat 31).

Apakah maksud Tuhan? Pertama, Tuhan tidak terpesona pada janji di mulut. Dia lebih menanti bukti ketaatan. Tuhan tidak mau kita berjanji manis ketika menaikkan banyak pujian dan doa dalam ibadah, tetapi setelah itu kita lupa melakukan apa yang kita janjikan.

Kedua, Tuhan tidak mau kita menghakimi orang lain yang kita anggap ”sedang lemah secara rohani”—orang-orang yang sedang menjalani hidup yang tak berkenan kepada Tuhan. Lalu berpikir bahwa mereka pasti akan ”tertinggal” di belakang. Jangan salah. Tuhan dapat memakai segala cara untuk menjangkau mereka. Dan, jika mereka bertobat dan mau taat, mereka bahkan bisa ”mendahului” kita. Maka, daripada kita menghakimi dan kemudian justru tertinggal, mari menjadi pribadi yang dipakai Tuhan untuk menjangkau saudara-saudara yang belum bertobat. Ingatlah, Tuhan lebih mencari hati yang taat.

TUHAN TIDAK MENCARI MULUT YANG BERJANJI
DIA MENCARI HATI YANG MAU TAAT MENGABDI
penulis: Agustina Wijayani

Thursday, June 9, 2011

Keajaiban Hidup

Suatu hari,sepasang suami istri sedang makan dirumahnya. Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk seorang pengemis. Melihat keadaan si pengemis itu,si istri merasa terharu dan bemaksud memberikan sesuatu.
Tetapi sebagai seorang wanita baik dan patuh pada suaminya,ia meminta izin terlebih dahulu, "suamiku, bolehkah aku memberi mknan kepada pengemis itu?"

Rupanya sang suami memiliki karakter yang berbeda dengan wanita ini. Dengan suara lantang dan kasar,ia menjawab, "Jangan! Usir saja, dan tutup pintu!"

Wanita berhati baik ini terpaksa tidak memberikan apa-apa kepada si pengemis tadi.

Seiring berjalannya waktu,lelaki ini bangkrut, kekayaannya habas, dan ia menanggung banyak hutang. Selain itu, karena ketidak bersesuaian sifat dengan istrinya, rumah tangganya tidak aman dan diakhiri dengan perceraian.
Beberapa tahun kemudian bekas istri lelaki bangkrut itu menikah lagi dengan seorang saudagar di kota dan hidup berbahagia.

Pada suatu hari,ketika wanita itu sedang makan dengan suami barunya, tiba-tiba ia mendengar pintu rumahnya diketuk orang. Setelah pintu dibuka ternyata tamu tak diundang itu adalah pengemis yg keadaanya membuat hati wanita tadi terharu. Ia pun berkata kepada suaminya, "suamiku bolehkah aku memberikan sesuatu kepada pengemis ini?"
"Ya, beri pengemis itu makan sayang!"
Setelah memberi makanan kepada pengemis itu, istrinya masuk ke dalam rumah sambil menangis. Dengan rasa heran suaminya bertanya, "Mengapa kau menangis? Apakah karna aku menyuruhmu memberikan daging ayam pada pengemis itu?"
Wanita itu menggeleng lemah, lalu berkata dengan sedih, "suamiku, aku sedih dengan perjalanan takdir yang sungguh menakjubkan. Tahukah engkau siapa pengemis yang ada diluar itu? Dia adalah suamiku yg pertama."
Mendengar keterangan ini, sang suami sedikit terkejut, tapi segera balik bertanya, "taukah kau siapakah aku yang kini menjadi suamimu ini? Aku adalah pengemis yg dulu diusirnya!?

Wednesday, June 8, 2011

Kyrie Eleison

Lagu gereja bertema memohon belas kasihan Tuhan dikenal dengan istilah Kyrie Eleison, yang berarti “Tuhan kasihanilah”. Lagu ini biasanya dinyanyikan saat umat memohon belas kasihan Tuhan dalam tata ibadah pengampunan dosa.
Penulis Mazmur 6 pun tengah memohon belas kasihan Tuhan. Alasannya, karena ia merana (ayat 3). “Merana” diterjemahkan dari bahasa Ibrani umlal yang berarti “lemah atau rentan”. Pemazmur mengakui kelemahan dan kerentanan dirinya dalam menghadapi orang-orang yang hendak melakukan kejahatan terhadapnya (ayat 9). Itulah sebabnya ia mengeluh dan menangis sepanjang malam (ayat 7,9). Yang menarik adalah bahwa dalam situasi seperti itu, pemazmur pertama-tama tidak merancang strategi A, atau B, atau C. Hal yang ia lakukan pertama-tama adalah melibatkan Tuhan dalam situasinya dan mengakui kerentanannya sendiri. Ia membawa persoalannya kepada Allah yang walaupun bisa menghukum dan bisa marah (ayat 2), juga ia yakini penuh kasih setia (ayat 5) serta sedia mendengar keluhan; rintihan orang yang lemah dan dijahati sesamanya (ayat 9,10). Bagi pemazmur, Allah bukan ada di awang-awang. Allah adalah Pribadi yang nyata melakukan pembelaan dan menolong mereka yang umlal, yang lemah dan rentan.
Apakah saat ini hati Anda sedang sakit, sedih, dan perlu pertolongan? Apakah hidup Anda sedang diimpit permasalahan dan kesukaran, dan Anda merasa merana sendiri? Jika Anda sedang resah, datanglah kepada Allah dan dengan jujur memohon: ”Kyrie Eleison ... Tuhan kasihanilah ... aku orang lemah. Engkaulah harapan dalam menghadapi keresahanku ini.” Anda tidak sendirian!

Hati Tuhan terarah kepada hati setiap orang terutama kepada setiap hati yang terluka
Sumber: [Daniel K. Listijabudi]--[www.renunganharian.net]. 

Saturday, June 4, 2011

When I'm thinking about Jesus,

Jesus proclaims: 

I am the Way. 
The Lord Jesus does not simply give counsel and direction. He personally is the way, and we cannot miss it if we follow him. He leads and guides us personally every day. 

The Lord Jesus also is the Truth. 
Many can say, “I have taught you the truth.” Only Jesus can say, I am the Truth. Moral truth cannot be conveyed in words alone; it must be conveyed in example. Jesus embodies the truth in his person. 

Jesus also is the Life. 
He not only shows us the path of life (Psalm 16:11); he gives the kind of life which only God can give – eternal and abundant life. Is there any fear or trouble which keeps you from the perfect peace and happiness of a life surrendered to Jesus Christ?

Friday, June 3, 2011

Kata-kata Sederhana

Bunga yang segar merupakan sesuatu yang indah. Aku mempunyai kebiasaan memetik mawar dan memberikan sebuket atau setangkai bunga berbentuk sempurna kepada salah seorang tetangga, teman, atau kerabat.

Pada suatu pagi aku memetik sekuntum mawar bertangkai panjang yang indah dan wangi untukku sendiri. Sementara aku sedang berpikir tentang betapa menyenangkan mawar itu bagiku untuk dinikmati, ada suara tenang dan lembut di luar diriku yang mengatakan, Berikan kepada temanmu.

Aku langsung masuk ke rumah dan menata kuntum mawar itu dalam sebuah vas. Lalu aku menuliskan pesan sesingkat mungkin ... Untuk temanku. Aku menyebrang jalan ke rumah tetangga yang merupakan salah seorang sahabat karibku, dan meletakkan karangan bunga itu di depan pintu rumahnya.

Siangnya sahabatku itu menelepon untuk mengucapkan terima kasih. Katanya, karangan bunga itu benar-benar merupakan karunia. Larut malam sebelumnya ia bertengkar dengan salah seorang anaknya. Para remaja kadang-kadang bisa kejam, tidak memedulikan perasaan orang lain. Anak itu berkata kepadanya, "Ibu tidak akan punya teman."

Jadi, tetanggaku itu benar-benar terkejut dan sekaligus merasa bahagia ketika hendak pergi bekerja pagi itu dan menemukan bukan saja karunia berupa bunga indah, tetapi yang paling utama adalah secarik kertas kecil dengan pesan sederhana yang berbunyi, "Untuk temanku".

Roberta Tremblay
A Cup of Chicken Soup for the Soul