Thursday, December 15, 2011

Isi Hati Pria Soal Cokelat

Kismis, ceri, irisan jeruk, dan strawberri yg dibalut cokelat semua terhitung sebagai buah, jadi kita boleh makan sebanyak yang kita mau.


Semua itu berawal ketika aku membuka salah satu cokelat Dove Promise kecil ukuran satu gigitan-kau tahu, cokelat yang terbungkus kertas timah merah novel roman membara. Pesan yang tercetak dalam bungkus itu mengatakan kepadaku "Jelas hari mandi busa". Saat itulah terlintas dalam pikiranku: mengapa cokelat yang bagus harus fiminin? Maksudku, mungkin aku ini seorang chocoholic - pecandu cokelat - pria, tapi kenapa begitu banyak pemasaran cokelat mengecualikanku? Kenapa aku harus menjawab pertanyaan "Bagaimana dengan gaun baru?" atau diberitahu "Berikan pelukan kepada dirimu sendiri hari ini" ketika aku bisa melakukan sesuatu yang lebih sesuai dengan sifat lelakiku? Itulah sebabnya aku memutuskan sudah saatnya seorang pria menyampaikan pendapat mengenai cokelat.


Sekedar untuk memperjelas, ketika aku membicarakan cokelat, aku bicara soal dark chocolate padat. Bukan cokelat tidak jelas, encer, dan dengan mengecewakan berasa seperti malam di cokelat berbentuk kelinci Paskah, hati, atau bibir yang dibalut kertas timah. Aku bicara soal dark chocolate yang membuatmu berpikir kau baru saja makan sejumlah biji tanaman kakao yang dipetik dengan tangan dan dikirim dari hutan Kolombia dengan keledai angkut ke pintu depan rumahmu. Aku bicara soal rasa yang terus berada dalam mulutku, membanjiri otakku dengan lautan flavonol cokelat.


Tapi kalau melihat iklan-iklan TV, kau hanya akan melihat berlegiun-legiun perempuan berbalut pakaian dalam atau perempuan penuh gaya mengenakan stiletto Prada yang dengan manis merasakan cokelat, para perempuan yang memejamkan mata penuh kenikmatan saat mereka, dan hanya mereka, mendapatkan pengalaman akan kenikmatan rahasia Dove atau Godiva.

Aku mengajukan kebebasan serupa, dan hal itu didasarkan pada premis sederhana: kaum pria juga harus memiliki hak akan cokelat. Dengan ini aku mngusulkan Dove Bites for Men, dengan pesan untuk pria macho tercetak di bagian dalam kertas timah pembungkus berwarna hitam. Mengapa pembungkus Dove for Men tak bisa mengatakan sesuatu seperti "Ini jelas hari untuk angkat beban," atau "Tepuk dadamu dengan tangan terkepal. Rasanya menyenangkan. "Bisa juga ada ucapan bagi para individu yang menyukai olahraga: "Ayo, kau dan aku menghantam bola hoki es," atau "Ingin kickboxing?" Untuk para pemikir serius, bisa saja ada pesan setengah filosofis seperti "Sekeping cokelat kecil untuk orang, sekeping cokelat raksasa bagi manusia." Untuk para individu dengan kecenderungan terhadap kendaraan bermotor, pembungkus bisa menyatakan "Ada truk Ford 450 dengan mesin Helmi di depanmu tak lama lagi," atau "Apakah kau sudah memeluk Trans Am konvertibel modifikasimu hari ini?" atau "Tidakkah sudah waktunya kau pergi ke pertandingan yang menghancurkan?"

Jika kita menyetarakan segala sesuatu dengan cara ini, seorang pria tidak akan perlu merasa bersalah berjalan memasuki WalMart, melihat-lihat rak yang penuh dengan tumpukan permen dan Hugs, kemudian mengangkat bahu malu-malu kepada petugas pemeriksa ketika setengah lusing kantong dark chocolate meluncur ke conveyer belt - ban berjalan yang membawa barang. Rencana kampanyeku sederhana tapi adil: cokelat untuk satu, cokelat untuk semua. Untuk meraih keseimbangan dalam masyarakat, kita perlu memiliki gigitan yang setara. Kita harus benar dalam hal cokelat. Hanya dengan begitu seorang pria bisa dengan gagah berani merobek kemasan kertas kaca tipis cokelat dua belas ounce di area parkir, melemparkan beberapa cokelat ke dalam mulutnya, dan dengan bangga menyatakan kepada gerombolan orang berbelanja yang terenyak dan melihat dengan terkejut, "Akhirnya bebas, akhirnya bebas. Terima kasih dark chocolate, akhirnya aku bebas!"

Chicken Soup For The Chocolate Lover's Soul
Bill Meissner

0 komentar:

Post a Comment