Okay, saya rasa tidak akan cukup kalau terus saja googling soal Sidang Paripurna yang hari ini sedang berlangsung di Jakarta. Jujur, saya bukanlah orang yang mengerti istilah-istilah politik, permasalahan-permasalah dalam berpolitik, dan memang saya tidak tertarik untuk memikirkan masalah-masalah politik. Tapi menurut saya, walau bagaimanapun kita adalah warga negara Indonesia, kita tinggal di Indonesia dan sudah sewajarnya kita berkewajiban memperhatikan nasib negara kita. Saya rasa disemua agama juga mengajarkan untuk ikut mendoakan negaranya bukan??
Hari ini saya mendengar kalau ada demo di beberapa daerah, termasuk ditempat saya. Padahal 2 hari yang lalu saya terima BBM (blackberry messenger) qlo demonya rencana hari kamis. Dan saya baru tahu kalau alasannya adalah karena Sidang Paripurna yang seharusnya digelar hari Kamis lalu terpaksa diundur hingga hari ini, Jumat, 30 Maret 2012.
Sidang paripurna DPR telah dibuka pukul 10.00 WIB, Jumat (30/3/2012). Tiga agenda berlangsung lancar. Namun, sidang pembahasan agenda ke-4 ditunda hingga pukul 13.30 WIB. Agenda ke-empat adalah pembahasan mengenai RAPBN-P terkait subsidi energi dan kenaikan harga BBM. Hal inilah yang membuat situasi sekeliling gedung DPR menjadi semakin memanas.
Ada beberapa pendapat mengenai pro dan kontra kenaikan BBM supaya setidaknya pembaca melihat bagaimana pendapat saudara/i kita diluar sana:
bbm naik,,,,,,,????g!mana nasib rakyat kecil seperti kami,,,??? Tolong donk para pejabt2 pikirkan rakyat2 yng tak mampu,,,
kalo saya jd presiden mungkin saya akan tunjuk orang-orang yang menolak harga BBM naik untuk jadi presiden atau menteri supaya dia bisa merasakan susahnya mengurus negara ini jangan cuma bisa teriak aja coba aja pasti ini mujarab supaya orang-orang yang teriak itu besok-besok gak berani lagi teriak-teriak.
BBM,..naik boleh2 saja tapi jgn hanya mengatsnamakan demi kepentingan rakyat eh tau2nya malah rakyat jd lahan proyek tuk abiskan uang negara,...jgn heran kalau sesekali rakyat marah,...
Kepada Bapak bapak pemimpin yang berwenang dalam kenaikan harga BBM ini tolong lebih perhatikan lagi nasib rakyat yang tidak tahu apa2 ini. jangan korbankan kami. Buat apa ada negara jika NEGARA tidak dapat memperhatikan nasib RAKYATnya. Dan kepada Bapak - bapak Petinggi PARPOL yang merasa berkecimpung pula dalam Kenaikan harga BBM ini. Tolong PISAHKAN kepentinga PARPOL dan kepentingan Rakyat Banyak. Kalian membentuk/memimpin PARTAI POLITIK itu buat apa, jika hanya bisa mencla mencle dalam berdialog. Disini lain disana lain. Jika Para Pemimpin 2 PARPOL saja sudah mencla mencle tidak ada pendirian, bagaimana Para Pemimpin Negara ini pada Generasi generasi mendatang.
pak hata, soal penyeludupan besar2an penyalah gunakan bbm, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengantisipasi agar tdk terjadi, indonesiakan punya alat negara untuk itu tolong bapak jangan pakai alasan tsb. coba cari alasan yg paling tepat karena rakyat sdh sangat menderita , kalau perlu potong anggaran pemerintah yang tdk urgen
DPR sekarang ini lagi sok baik, sok sibuk urus rakyat...padahal ada maksud tersembunyi dibalik semua itu..yaitu 2014...
Nah, giliran saya memberi pendapat:
Okay, now let's talk about "politik", belajar pengetahuan sedikit mengenai politik saya rasa ga ada salahnya.
Kita ketahui bahwa rapat paripurna ini guna membahas usul pemerintah menaikkan harga BBM. Dari beberapa berita yang saya baca, Fraksi Golkar dan PKS ingin menambahkan satu opsi tambahan namun opsi tersebut masih belum disetujui oleh Badan Anggaran DPR. Tapi tetap saja karena Paripurna adalah pengambilan keputusan tertinggi, opsi tersebut bisa saja dibahas dalam sidang paripurna hari ini. Saya memang berharap ada opsi lain yang bisa melegakan pemerintah dan juga rakyat. Sebenarnya saya tidak ingin bersikap pro maupun kontra, hanya saja saat ini situasi memang sangat menyulitkan. Saya tidak bisa menyalahkan pemerintah karena tentu sulit bagi mereka mengambil keputusan ini. Walau bagaimanapun menjadi pemimpin bukanlah hal yang gampang, dicerca, caci maki, bahkan dikutuk oleh rakyatnya sendiri. Coba kita posisikan diri kita sebagai pemimpin, pernahkan Anda berada diposisi sulit, dilema? Kali ini bukan diri Anda dan beberapa orang disekitar Anda saja yang terlibat, tapi rakyat Indonesia dan Negara juga dilibatkan. Kita membawa nama Bangsa Indonesia, yang bahkan sampai sekarang hutang negara masih belum terbayarkan. Memang ada beberapa kasus dimana aparat negara sendiri ikut memperpuruk keadaan negara, tapi menyalahkan negara mayoritas dan pemimpin Negara bukanlah solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah ini. Jujur, saya sendiri tidak suka memberi pendapat kalau tidak ada solusinya, lebih bagus diam, tunggu apa pendapat mereka, apa yang bisa mereka lakukan, yang bisa mereka berikan yang terbaik bagi negara. Kalau kita sendiri ga bisa memberi solusi, turun tangan dan terlibat dalam penyelesaian masalah, maka jangan katakan bahwa pemimpin Negara tidak becus menjaga rakyatnya. Setiap orang pasti mengusahakan yang terbaik. Yang bisa dilakukan saat ini adalah berdoa bagi negara kita.
Situasi saat ini bisa dikatakan cukup menegangkan. Menjelang voting kenaikan harga BBM situasi politik di DPR semakin memanas. Setelah PKS menolak kenaikan harga BBM, kini mayoritas anggota fraksi Golkar menolak kenaikan harga BBM.
Seperti diberitakan media massa, lima fraksi yang mendukung rencana kenaikan BBM adalah Demokrat, Golkar, Persatuan Pembangunan, Amanat Nasional, dan Kebangkitan Bangsa. Sementara tiga fraksi yang keras menolak adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerindra, dan Hanura. Fraksi Keadilan Sejahtera setelah Musyawarah Kerja Nasional PKS di Medan, tidak mendukung kenaikan BBM karena akan memberatkan masyarakat.
Jelas rapat Paripurna, Partai Golkar menegaskan menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dalam jumpa pers di kantor Golkar, Slipi, Jakarta, Golkar berpandangan, saat ini tidak perlu menaikkan harga BBM. Sikap Golkar, menaikkan atau tidak menaikkan menjadi domain pemerintah, posisi Golkar melalui FPG tetap mengawasi dan mengkritisi bilamana ada hal-hal yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyat.
Adapun Sikap PAN sendiri sudah bulat mendukung kenaikan harga BBM karena sesuai dengan arahan dari Ketua Umum PAN Hatta Radjasa mengenai adanya krisis minyak internasional. Fraksi PAN menjelaskan, DPR tidak memiliki wewenang menyetujui ataupun menolak kenaikan harga BBM. DPR hanya berwenang menyetujui dua opsi besaran subsidi energi.
Dari beberapa sumber, saya melihat ada beberapa skenario di Sidang Paripurna
Pengamat politik menyebut ada tiga skenario peta sembilan fraksi di DPR bila dilakukan voting menyangkut kenaikan harga BBM.
Skenario pertama, parpol koalisi solid mendukung kenaikan harga BBM. Jumlah suara mereka mencapai 423, terdiri dari Fraksi Demokrat (148), Golkar (106), PKS (57), PAN (46), PPP (38), PKB (28). Kekuatan mereka mengungguli jumlah suara penolak kenaikan harga BBM yakni PDIP (94), Gerindra (26) dan Hanura (17) dengan total suara hanya 137.
Skenario kedua, PKS ikut menolak kenaikan harga BBM. Meski menyebrang ke tiga fraksi kontra kenaikan harga, namun tetap kubu ini akan kalah karena hanya memiliki 194 suara. Dengan demikian kelompok yang pro kenaikan tetap akan melenggang.
Skenario ketiga, PKS dan Golkar balik badan dari koalisi untuk menolak kenaikan harga BBM. Dengan tambahan suara dari PKS dan Golkar, maka ada lima fraksi yang menolak kebijakan pemerintah terkait BBM.
Jika kedua partai ini (PKS dan Golkar) menyeberang ke mereka yang kontra kenaikan, maka akan ada 300 suara yang tidak pro dan 260 suara yang pro. Artinya, Demokrat cs yang pro kenaikan akan kalah. Maka yang menentukan adalah sikap PKS dan Golkar.
Situasi Jakarta siang ini sudah diwarnai beberapa aksi massa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Massa berjanji akan terus menggelar aksi hingga penetapan Sidang Paripurna.
Kini rakyat Indonesia menunggu hasil ketetapan Sidang Paripurna. Apakah pro rakyat atau anti rakyat?
Sobat-sobat blogger tentu punya pendapat masing-masing dan kita semua sama-sama mengharapkan yang terbaik bagi rakyat dan pemerintah. ♥
0 komentar:
Post a Comment