Saturday, May 14, 2011

Semakin Besar Semakin Baik

Dengan perasaan bangga, aku dan Karen dijadikan "Tokoh Orangtua" untuk sehari di kelas taman kanak-kanak Michael, anak lelaki kami. Ia mengajak kami berkeliling kelas, berkenalan dengan semua temannya. Kami ikut dalam aktivitas mereka, memotong dan menggunting lalu merekatkan; lumayan lama juga kami ikut bermain-main di bak pasir. Bukan main ramainya!

"Ayo, sekarang duduk membentuk lingkaran!" seru Ibu Guru. "Kita akan bercerita." Karena tidak ingin kelihatan aneh di mata anak-anak, Aku dan Karen ikut "membentuk lingkarang" bersama teman-teman baru kami. Setelah slesai menuturkan cerita Besa, Ibu Guru bertanya kepada anak-anak yang asyik mendengarkan selama ia bercerita, "Apa yang membuat kalian merasa besar?"

"Serangga membuat aku merasa besar," teriak salah seorang anak. "Semut," seru anak lainnya. "Nyamuk," kata seorang anak lagi.

Ibu Guru agak kewalahan menghadapi anak-anak yangberebutan menjawab. Untuk mengatasinya, ia memanggil anak-anak yang mengacungkan tangan.
 
Sambil menunjuk seorang anak perempuan, ia bertanya, "Ya, Sayang, apa yang membuatmu merasa besar?" "Ibuku," begitulah jawab anak itu.

"Bagaimana ibumu membuatmu merasa besar?" tanya Ibu Guru dengan heran.
Gampang saja," kata anak perempuan itu. "Bila ia memelukku dan mengatakan aku sayang padamu, Jessica!"

Barry Spilchuk
A Cup of Chicken Soup for The Soul

*Notes: semua yang berlabel A Cup of Chicken Soup for The Soul merupakan kisah yang diambil dari buku Chicken Soup for the Soul, bukan merupakan pengalaman pribadi saya.

0 komentar:

Post a Comment