Semakin dan terus semakin membenci diriku sendiri. Hari sedang tidak mood untuk berbicara dengan orang lain...sungguh dan sungguh membuatku kesal, marah. Aaaaarrrrrrrgggggggghhhhhhhhhhhhhh!!! Pengen teriak rasanya.
Bingung saya harus seperti apa agar bisa menjadi seperti yang mereka inginkan. Saya ya beginilah apa adanya. Yaa...benci saja saya, dan tidak perlu berteman dengan saya, anggap saya tidak ada, itu jauh lebih baik dari pada saya mendengar kata-kata yang sesungguhnya tidak ingin saya dengar. Setidaknya jauh lebih baik saya ditampar diawal dari pada setelah dianggap baik lalu dibanting begitu saja tanpa perasaan.
Aaaaaaaaarrrrrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhhhhhh!!!!
Benar-benar ingin teriak!! Jesus, i'm sorry, izinkan saya sejenak untuk melepaskan jeritan hati ini agar setidaknya tidak membengkak dan merugikan orang lain disekitar, setidaknya disini saya bisa leluasa berteriak, meski tanpa ada bahu yang bersedia menopang. Saya ingin sendiri, benar-benar ingin sendiri. Saya pikir sendiri itu lebih baik, mungkin tidak berwarna lagi seperti dulu. Meski berwarna itu nikmat, indah, dan unik, namun saat bertemu dengan warna yang membuatku terpuruk, semakin membuatku ingin jauh melepaskan diri dari semuanya. Jadi ingin tahu rasanya perasaan orang gila seperti apa, lebih asik dengan dunia sendiri, tanpa harus memperhatikan perasaan orang lain.
Hidup itu sulit, harus menjaga perasaan orang lain, memperhatikan sekitar, namun terkadang terasa sangat sakit saat kita justru menerima balasan sebaliknya dari sekitar, ketika ternyata yang datang justru adalah cemooh, caci-maki, tudingan, kekerasan, dan semuanya sungguh membuatku terasa seperti mati rasa.
Tuhan, izinkan lagi saya untuk berteriak, bolehkan??
AAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
0 komentar:
Post a Comment