Wednesday, May 5, 2010

Menjadi seorang Kristiani yang Setia



Antara Umat Kristiani (Nasrani), Muslim, dan Yahudi, merupakan tiga agama yang memiliki kemiripan dalam sejarahnya. Hal yang menimbulkan adanya perbedaan dan persamaan dalam beberapa sejarahnya dimasa lalu.
 
Saya bukanlah seseorang yang fanatik dengan agama saya sendiri. Saya lahir di keluarga Kristiani, ayah saya yang sejak lahir hidup dalam kasih keluarga Kristen, dan ibu yang lahir dari keluarga chinesse yang umumnya menganut religi Buddha. Meski mama (panggilan akrab saya kepada ibu) lahir dari keluarga aliran Buddha, namun tidak semua anak-anaknya (saudara/i mama) memilih ajaran agama orang tua mereka.

Beberapa keluarga kami yang saling bersebrangan agama memilih untuk belajar masing-masing dan menentukan pilihannya masing-masing. Mama yang sejak kecil telah diajarkan Ajaran Saksi Yehuwa, menganut kepercayaan Saksi Yehuwa, dimana mereka meyakini bahwa selain Anak (Yesus Kristus), masih ada lagi diatasnya yang jauh lebih berdaulat yaitu Bapa disorga, Yehuwa. Karena itu mereka lebih senang dipanggil dengan sebutan Saksi-saksi Yehuwa, namun mereka bukanlah agama. Namun setelah orang tua saya menikah, mama mengikuti papa menjadi Kristen Protestan, meski mama saya tidak begitu meyakininya, karena hingga saat ini, mama tetap berpegang teguh pada kepercayaannya akan Saksi-saksi Yehuwa.

Satu hal yang selalu menjadi pertanyyan terbesar saya, "Apakah benar Saksi Yehuwa adalah ajaran sesat?"

Saya yang sempat mempelajari sebagian tentang Saksi Yehuwa, bahkan pernah studi khusus mengenai Saksi Yehuwa, pergi berhimpun, dan mengikuti beberapa kegiatan seperti pertemuan khusus untuk mendalami pengetahuan tentang ALKITAB.
Namun selang beberapa bulan, hingga kira-kira hampir setahun saya berhenti belajar dan akhirnya kembali pada keyakinan papa. Saksi Yehuwa bagi saya bukanlah suatu ajaran sesat, dimana banyak yang mengatakan bahwa mereka tidak percaya akan Yesus Kristus dan Tritunggal. Yang saya lihat dari mereka adalah dimana mereka selalu berpegang pada ALKITAB yang menjadi perdoman dalam mengabarkan injil. Jika Anda berpendapat bahwa Saksi Yehuwa tidak percaya kepada Yesus Kristus, Anda salah. Saksi bahkan membahas secara khusus mengenai Yesus sebagai pribadi yang SPESIAL ciptaan BapaNya. Yesus pribadi Unik, yang Sulung dari antara segala ciptaanNya, pribadi yang benar-benar berbeda dan lain dari yang lain. Saksi Yehuwa mengakui bahwa tidak ada yang dapat sampai kepada Bapa Yehuwa jika tidak melalui AnakNya, Yesus Kristus.
Pendapat mengenai Tritunggal bagi mereka pun masuk akal, yaitu bahwa karena kata Tritunggal tidak pernah disebutkan didalam ALKITAB yang sesungguhnya manusialah yang menciptakan kata tersebut untuk lebih memahami makna keberadaan Bapa, Anak, dan Roh Kudus. namun menurut saya, justru karena sebutan tersebut akhirnya malah menimbulkan banyak kontroversi yang membuat beberapa dari mereka baik yang kristiani maupun non kristiani tidak begitu memahami tentang makna Tritunggal sebenarnya. bagi saya sendiri, saya kurang begitu setuju dengan adanya kata Tritunggal, meski saya adalah Kristen Protestan.

Pemahaman akan ALKITAB memang diluar batas akal pikiran manusia, sehingga tidak ada seorang manusia pun yang memahami betul akan seluruh makna tulisan dalam ALKITAB. Tapi yang terpenting bagi saya adalah, Pohon yang baik, dikenali dari buahnya, jika buahnya manis dan harum, maka baiklah Pohon tersebut, sebaliknya, jika buah tersebut busuk dan berulat, maka buruklah pohon tersebut. Maka, jadilah Anda seperti apa yang telah diajarkan kepada Anda untuk membuktikan bahwa Pohon yang asal Anda berbuah adalah pohon yang baik.

Pemahaman seorang muslim pun berbeda dengan umat kristiani yang sering mereka panggil dengan sebutan nasrani. Begitu banya pro-kontra antara kedua agama ini yang menimbulkan banyak pertanyaan. Muslim yang percaya bahwa Muh. SAW adalah nabi terakhir yang diututs ALLAH untuk memberikan wahyuNya dan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia. Islam yang menentang keras bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, sering sekali menjadi suatu agama fanatik yang menurut saya memusuhi bahkan memerangi umat Kristiani.

Jujur, saya tersentak kaget saat saya membuka salah satu ayat Al-Quran yang secara jelas menyatakan bahwa Nasrani adalah MUSUH yang harus diperangi.

Anda tahu apa yang terbesit dalam pikiran saya?

Mengapa mereka begitu menyukai peperangan? karena hal ini sangat berbeda dengan apa yang kami ketahui mengenai ajaran Yesus Kristus bahwa kita harus saling mengasihi, dan membawa damai bagi bumi ini. Musuh kita adalah dunia yang berusaha mengendalikan nafsu manusia dan si iblis yang tidak pernah berhenti berusaha menjauhkan kita dari ALLAH.

Mengapa sedikit sekali kasih yang diajarkan kepada mereka. 
Saya akui, bahwa jika seorang kristiani dengan seorang muslim dibandingkan, sukacita tidak tampak dalam wajah seorang muslim tersebut, sebaliknya seorang Kristen menyimpan banyak sukacita yang melimpah dalam hati, jiwa, dan pikirannya, yang ,membuat setiap orang yang memandang merasakan kedamaian.

Saya bukanlah seorang yang bermaksud merendahkan agama lain, namun saya ingin mengajak saudara/i semua untuk saling mengasihi dan tidak saling menyodorkan pedang peperangan.
Karena saya yakin, perbedaan dan persamaan yang ada bukan untuk ditinggikan atau direndahkan, melainkan untuk disetarakan.
 
Jadilah kita umat yang setia dalam setiap perkara yang ada, yang senantiasa mengandalakan Tuhan Yesus dalam setiap perkara yang ada.

Tuhan Yesus Memberkati


0 komentar:

Post a Comment