Monday, April 29, 2013
Credit Card membengkak! OMG!
14:23
No comments
Udah lama ga post, saya termasuk orang yang musiman. Ada musimnya rajin, ada musimnya malas. Mungkin bisa dibilang pancaroba juga, musim yang suka beralih tiba-tiba. .
Kadang qlo liat kawan-kawan blog lain yang jago ngomong bahasa Inggris, postingannya pake bhs. Inggris, jadi bikin saya minder. Pengen banget belajar, tapi sekali lagi lagi saya katakan, saya orangnya musiman . Yahhh, apa boleh buat, kemampuan bahasa inggris saya yang pas-pasan akhirnya menimbulkan moto dalam diri saya.
"SAYA CINTA BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR"
Noted!
...................................................................................................................................................................
Nge-post blog ini pun saya sampai ketiduran . Post pas jam kerja, masalahnya adalah cuaca benar-benar mendukung buat bermalas-malasan. Mendung + hujan, suara petir yang cetar membahana bikin mata ini susah dikendalikan . Sambil muter lagu rohani yang melow....bikin tambah susah kompromi dengan mata.
Back to topik!
Minggu depan, tgl 5 Mei 2013 salah satu kakak rohani kami, Ms. Anna akan melaksanakan pemberkatan sekaligus resepsi pernikahan dan kami diminta untuk menjadi salah satu panitia dalam pernikahannya nanti.
Saya bakal jadi "usher" alias penerima tamu dan Ms. Anna minta supaya kami memakai gaun. Saya pikir awalnya bakal pakai kebaya..
Kawan saya Tefilla akan membawakan beberapa lagu selama acara pernikahan tersebut, oleh karena itu kami bersama-sama mencoba keliling melihat gaun yang mungkin akan cocok untuk kami kenakan di wedding party Ms. Anna. Akhirnya salah satu kakak kami yang paling langsing bak tiang listrik dan paling molek, kak Martin menemani kami mencari gaun untuk persiapan tersebut. Selain kak Martin, masih ada kak Jolly, kak Eka, dan Michael.
Setelah keliling mulai dari siang selesai ibadah di gereja sampai dengan malam jam 10, seperti biasa the last minute justru baru dapat gaun yang cocok dengan mata dan dompet .
Black long dress dengan belahan dada sedikit terbuka, meski sebenarnya sedikit kurang mendukung dengan body-ku yang pas-pas-an ini .
Yeaahh...i'm felling seksi...... LOL
No!! It's not true!!
Berapa kali nyoba, jadi ngerasa gaun ini biasa aja
Penyebab:
1. Harga gaun tersebut 550k
2. Kemarin terpaksa nyari sepatu yang sesuai, biasa gue suka pakai sepatu hak tinggi wages, tapi buat gaun ini mesti nyari sepatu high heels dengan satu tumpuan di tumit saja. Yang bikin nyesak itu harga sepatunya setelah dicari dapet yang lumayan murah tapi tetap saja MAHAL bagi ku 233k
3. Karena model baju tersebut, kawan bilang perlu aksesoris di leher. Pas banget gue memang dari dulu ngincer kalung salib, kemarin coba drooling liat harga mata kalung berbentuk salib dapet yang murah 150k sudah sama rantainya.
4. Teringat ada pakai credit card buat beli iPod di bulan februari kemarin, nyicil perbulannya 536k
5. Teringat awal bulan ada belanja baju pakai credit card seharga 199k
6. Belum lagi nanti bakal sewa mobil khusus buat antar jemput kami seharian di hari H
7. Biaya sewa si tukang make up 150k
8. Tabungan gue yang rencananya mau nabung buat masa depan yang gue perkirakan bulan Oktober bisa mencapai diatas 25juta, terakhir dicek saldo cuma 6jutaan
Kebiasaan Buruk kalau pegang kartu kredit...
Mata haus tinggal GESEK!!.......Cash lagi seret, tinggal GESEK!!
Nyesekk!! bikin Nyesek!!
...................................................................................................................................................................
Terlepas dari hal itu semua, semoga wedding party Ms. Anna minggu depan berjalan lancar, dan semoga uang yang gue keluarin ga sia-sia.
Pengen tampil beda di wedding party nanti, setidaknya menyadarkan mereka bahwa gue juga bisa "feminim" .
Aslinya...saya akui saya perempuan tomboy, sikap yang lumayan kasar, tampil feminim cuma pas ke gereja aja . Kalau ditanya mengapa, karena menjadi diri sendiri itu menyenangkan! Kadang ingin bebas, ga tergantung dengan pendapat orang lain, bebas mengekspresikan diri, nyaman dengan apa yang gue pakai, tapi kadang juga mencoba memahami pendapat orang lain kalau hal tersebut memang membawa diriku menjadi lebih ke arah yang positif .
That's Me!
Oh ya, one more. Sabtu ini birthday my beloved brother, Billy Mocris Gowasa yang ke-12 tahun. Tanggal 4 Mei 2001 menjadi moment paling bahagia bisa dapet adek cowok, tapi dah gede tuh anak jadi jauh lebih narsis daripada kakak2nya. Hobi mendep dirumah, mainin tab, kalau lagi libur sekolah kerjaannya kalau ga guling-guling dikasur, jambak rambut sendiri *crazy*, ngoceh sendiri, nonton si bolang, nge-PING cecenya ini yang lagi nge-post blog. Really, i love him so much!!
Love my brother so much!
Saturday, April 27, 2013
Ketika seorang teman bertanya, "Kapan Tuhan menjawab doa saya?"
Hi sobat :) Hari ini saya mau berbagi cerita :D
Salah satu kawan saya bertanya pada Pak Mario Teguh di FB mengenai kapan Tuhan menjawab doa seseorang. Saya mengenal kawan saya itu sebagai sosok seorang kawan yang baik, meski bukan dari kalangan seiman dan berada di tempat jauh, tapi kami masih suka berkomunikasi lewat FB. Ada banyak hal yang ia lalui, berbagai pengalaman dan hal-hal tak terduga yang dia hadapi. Bahkan sampai sekarang pun, ada banyak hal yang mengherankannya, berkaitan dengan kehidupan yang saat ini ia jalani. Dari situ ada satu hal yang saya lihat, yaitu ia rindu akan tuntunan yang bisa membawanya menjadi jauh lebih baik dari yang sekarang.
Melihat hal itu tentu hati saya tergerak, saya ingin berbagi sedikit tentang yang saya ketahui. Dan saya sangat berharap melalui saya, Tuhan bisa menjamah hatinya dan membuat kawan saya itu jauh lebih baik.
Saat itu juga saya langsung mengirimnya message FB.
Berikut hal yang saya sharingkan dengannya.
Euyy di...q tadi ad liat dirimu tanya si mr. MT soal jawaban doa ya?
Hahaha....
Mau share sedikit nih :D Ga papa kan? hehehe....
Kalau bagi kami, kami memiliki keyakinan bahwa Sang Pencipta selalu mendengar doa kita, bahkan sebelum kamu meminta Ia sudah tahu apa yang menjadi keinginanmu dan kebutuhanmu, lebih dari yang kamu pikirkan.
Yang jadi permasalahannya adalah, apakah kamu memintanya karena kepentinganmu sendiri atau tujuan kemuliaan namaNya.
Salah satu tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah untuk kemuliaan namaNya, tapi untuk yg satu ini next time q jelaskan kalau kamu ingin tau lebih banyak :D
Karena intinya yang ingin kamu ketahui adlh kapan Tuhan menjawab doa si pendoa. Ibarat seorang Bapa yang tahu segala keinginan dan kebutuhan anak-anaknya. Kalau seorang Bapa tahu apa yang diminta anaknya akan mendatangkan celaka tentu si Bapa akan menolaknya. Sebaliknya kalau Bapa tahu itu memang untuk kebaikan anaknya, ia pasti menyediakannya untuk sang Anak. Namun bagi Bapa, adalah penting untuk sang anak bagaimana ia menjalani prosesnya. Proses bagaimana sang anak mendapatkan apa yang dibutuhkan, dalam hal ini yang dimaksud adalah pembangunan karakter. Jadi ketika kita ingin mencapai suatu hasil yang memuaskan diperlukan suatu proses. Hasil yang memuaskan tentunya bukan melalui proses yang mudah, ada tahapan-tahapan dimana dibutuhkan pengorbanan. Ibarat seorang pengrajin keramik, untuk menghasilkan keramik yang bernilai tinggi pastinya ada proses yang harus dilewati. Mulai dari mengumpulkan tanah liat yang lunak dan mudah dibentuk, kemudian dibersihkan dari kerikil2 kecil, kemudian dibanting, diremas-remas, dibanting lagi, kemudian ditaruh dialat pembentuk, diputar, dibentuk dengan tangan, bukan hanya sekali dua kali putaran, tapi beratus-ratus kali putaran untuk memperoleh bentuk yang indah, sampai bentuk yang diinginkan sudah jadi, pengorbanan lebih dibutuhkan, yaitu dipanaskan dalam tungku, dibakar, lalu dipoles lagi yang kasar supaya menjadi lebih halus, kemudian diukir dengan pisau lalu dilukis. That's the process! :)
Waktu yang lama bukan? Prosesnya juga tidaklah mudah. Seperti itu pula ketika kita ingin mencapai suatu hasil yang berkualitas, ada proses yang harus dijalani. Proses itu sendiri harus sejalan, harus benar-benar sesuai dengan resep, kalau tidak/ salah resep/ salah proses, bisa jadi kacau balau hasilnya.
Nah, berdoa juga sama, kita punya keinginan. Tuhan mendengar, masalah cepat atau lambat adalah tergantung dari prosesnya.
So keep spirit ya Di :D. Setiap masalah yg kita hadapi itu bukan sia-sia, itu adlh sebuah proses.
Semoga bsa membantu mnjawab keraguanmu :)
Hehehee......
Saya mungkin tidak bisa membantu banyak, tapi saya sangat berharap hatinya bisa sedikit mengalami kelegaan dan Tuhan mau menjamah hatinya yang penuh kerinduan akan kedamaian dan ketenangan.
Syalom! :)
Wednesday, April 17, 2013
Menjadi Worship Leader, for "the first time" ??
Wah, seru rasanya menjadi WL untuk yang pertama kalinya :D sebenarnya bukan yang pertama kali sih, tapi yang kedua kali. Hanya saja yang pertama kali itu sudah sangat lama berlalu, bulan yang sama, April tahun 2011. Jadi bagi saya, ini tetap yang pertama kali. Waktu itu dipilih jadi WL, jujur saya merasa sangat tidak siap. Tapi kali ini saya memang menantikannya. Menjelang hari H malah semakin gugup. Setiap hari saya selalu menyanyikan dan menghafal lagu-lagu yang nanti akan dibawakan di ibadah malam. Mencoba berbicara- berpidato sendiri, mengucapkan syukur setiap hari, bernyanyi sambil berimajinasi kalau saya sedang berada di depan para jemaat lainnya. Wahh... sensasi yang luar biasa :)
Menjadi WL bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat kita diberi tanggung jawab untuk bisa membawa para jemaat merasakan kehadiran Tuhan, membuat hati mereka benar-benar fokus dan merasakan jamahan kasih Tuhan. Kalau WL sendiri tidak merasakannya, bagaimana mungkin jemaat bisa merasakannya?
Ada pula aturan-aturannya dimana WL setidaknya harus menguasai lagu-lagu dan teknik penyampaian lagu serta narasinya, pengkodean kepada pemusik dan juga bagaimana membawa situasi agar sesuai dengan tema lagu yang dibawakan. Selain itu, kerja sama tim pelayan antara WL, singers, pemusik, dan MMP (multimedia player) sangat dibutuhkan. Intinya adalah harus benar-benar merasakan keintiman dengan Tuhan.
Hari H, yaitu tgl 14 April 2013 kemarin, ibadah malam yang kami bawakan berjalan lancar. Jujur, saya merasa sangat gugup,...gugup setengah mati. Kadang lupa lirik, kadang lupa ayat yang mau dibacakan. Tapi semakin saya berserah, setelah berusaha menenangkan diri, akhirnya saya bisa mengendalikan emosi saya dengan baik. Semoga ini bukan yang terakhir kalinya, saya sangat bersyukur Tuhan mau memakai saya sebagai salah satu pelayanNya. Terus belajar dan terus membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, menjadi kunci kesuksesan dalam pelayanan. Mari kita melayani dengan penuh sukacita :)
Tuhan Yesus memberkati.
Subscribe to:
Posts (Atom)