Wednesday, October 27, 2010
Tentang Sahabat
Sesuatu hal terkadang sulit atau bahkan tidak bisa diungkapkan dengan sikap terbuka karena takut akan berdampak negatif pada hal lainnya. Sama halnya dengan perasaan yang terkadang sulit dan tidak bisa kita nyatakan karena takut akan merusak dan mengganggu perasaan yang lainnya. Tidak dipungkiri kalau saya menyukai salah seorang dari UKM Kristen (COG) sejak beberapa waktu yang lalu . Tidak tahu pastinya sejak kapan, yang saya tahu sikapnya, keteladanannya, pengetahuan agamanya, kedekatannya dengan Tuhan, perhatiannya, solidaritasnya terhadap sesama, kegilaannya, semuanya, itu yang menjadi ketertarikan dari pribadinya. Beberapa kali saya coba menyangkal perasaan ini, terus mengingatkan bahwa kita adalah keluarga karena COG sudah menjadi bagian dari keluarga saya, keluarga di Batam, keluarga kristen yang selalu menopang satu sama lain, sehingga bisa rumit kalau nantinya sesama kami ada yang saling menaruh perasaan .
Setidaknya, itulah yang saya rasakan saat ini. Dia seorang yang sangat memperhatikan sesamanya, begitu care, terlebih dalam hal agama, ia tidak ingin melihat temannya jatuh dalam lingkungan agama yang tidak benar, dan meluangkan waktunya untuk sharing mengenai pendalaman Alkitab dan ajaran-ajaran agama . Sungguh membuatku kagum dan membuatku untuk terus mengingat akan kehadiran Yesus dalam tiap lembaran hidupku.
Kadang saya berpikir mungkin saya memang tidak menyukainya, mungkin aku memang hanya sekedar mengaguminya. Saat bertemu dengannya, jantungku tidak berdetak kencang, saat berbicara dengannya aku fokus pada pembicaraan yang dibicarakan, saat bercanda dengannya, aku membalasnya dengan candaku, saat mengingatnya aku hanya tersenyum tipis dalam hati, dan saat menggodanya dengan perempuan lain, aku tidak merasa sakit hati atau tersingkir . Yang ku tahu adalah hampir setiap saat aku tiba-tiba mengingat wajah dan tingkah lakunya yang lucu, yang aku ingat saat ia tersenyum malu saat digoda, saat aku ingin sekali berjumpa dengannya setiap ada kesempatan, saat aku ingin sekali mendapatkan sedikit perhatian darinya , saat aku ingin melihatnya tertawa dan tersenyum lepas, saat aku ingat ia berjuang untuk mempertahankan pendapatnya mengenai perdebatan agama, saat dia begitu memuji Pdt. Stephen Thong yang menjadi pendeta idola (favorite)-nya, saat ia begitu senang dapat berjumpa dan berfoto bersama Pdt. Stephen Thong, saat ia begitu hapal setiap makna yang tersirat dari khotbah Pdt. Stephen Thong, dan saat ia begitu berapi-api dalam memberitakan kebenaran Firman Allah, janji keselamatan, itu semua membuat saya menyukainya, membuat saya ingin sekali bertemu dengannya, melihatnya tersenyum, lalu tingkah yang terkadang memalukan . Sungguh terkadang memang diluar dugaan apa yang kini saya rasakan. Itulah alasan mengapa saya tidak ingin merusak persahabatan dalam keluarga baru saya di Crown of Glory hanya karena emosi sesaat yang belum pasti kebenarannya .
Dan yang pasti yang saya rasakan adalah, saya senang saat melihatnya bahagia. Siapapun Anda, saya rasa anda juga akan begitu, bahagia saat melihat kawan anda bahagia, itu adalah sahabat yang baik.
Saturday, October 23, 2010
Letters to God (2010)
Untuk anak – anak seusianya, Tyler Doherty sama sekali berbeda. Di usianya yang baru 8 tahun, Tyler sudah mengidap penyakit kanker otak. Seluruh kepalanya digunduli, dan dia harus beristirahat di rumah selama beberapa waktu, sampai cukup kuat untuk masuk sekolah lagi.
Untungnya, Tyler memiliki sebuah keluarga yang cukup solid, walaupun tengah berada dalam masa – masa sulit. Maddy Doherty, ibu dari Tyler, sudah menjadi janda, karena suaminya meninggal beberapa tahun lalu. Maddy pun menjadi tulang punggung keluarga, untuk merawat kedua anaknya, Tyler dan Ben. Sebagai gantinya, nenek Tyler, Olivia, tinggal bersama mereka untuk merawat dan menjaga Tyler, ketika ibunya sedang bekerja. Abang Tyler pun, walaupun sedikit iri dengan perhatian yang didapatkan adiknya, berusaha menjadi abang yang baik. Selain keluarganya, Tyler juga memiliki seorang teman baik, Samantha, yang selalu menemaninya bermain.
Semua yang dijalaninya, tidak membuat Tyler putus asa, melainkan dia terus bersandar kepada Tuhan. Bagi Tyler, Tuhan adalah teman, guru dan juga sahabat penanya. Setiap hari, Tyler menuliskan doanya dalam bentuk surat, kemudian dimasukkan ke dalam kotak pos.
Surat – surat ini membuat Brady McDaniels, tukang pos yang baru bertugas di daerah tempat tinggal Tyler, kebingungan bagaimana harus menyikapi surat – surat tersebut, karena alamatnya adalah untuk Tuhan. Atasannya, Mr. Lester, menugaskan Brady untuk mengurus surat – surat Tyler, percaya bahwa Brady bisa melakukan yang terbaik dengannya.
Tyler sempat mampir ke sebuah gereja, dan ingin menyerahkan surat – surat tersebut kepada pendetanya. Namun, sekali lagi pak pendeta juga mengatakan hal yang sama, bahwa surat – surat itu bukan kebetulan berada dalam tangan Brady, pasti ada tujuan dari Tuhan kepadanya. Surat – surat itupun tetap disimpan oleh Brady.
Hubungan antara Brady serta Tyler pun berkembang menjadi teman baik. Di satu sisi, Brady sendiri kehilangan hak asuh anak satu – satunya, karena dia melanggar peraturan DUI ( Driving Under the Influence) – menyetir dalam keadaan mabuk, sambil membawa anak. Sedangkan Tyler sendiri memang membutuhkan seorang sosok ayah.
Film yang mengharukan ini, diangkat dari kisah nyata. Sama halnya dengan Fireproof dan Facing the giant, film ini pun sarat dengan pesan – pesan moral, serta nilai rohani, dan cocok ditonton oleh seluruh keluarga.
Sosok Tyler menjadi teladan yang baik bagi kita, orang dewasa. Dalam kesulitan – kesulitan yang dihadapinya, Tyler tetap percaya kepada Tuhan, dan berusaha mengisi sisa harinya dengan berbuat yang terbaik
Aftershock (2010)
Tangshan, 28 Juli 1976
Malam itu, Li Yuanni ( Xu Fan) dan suaminya, pergi bekerja seperti biasa. Sedangkan kedua anak kembar mereka yang baru berusia 7 tahun, Fan Da dan Fan Deng, tidur di rumah dengan nyenyak.
Lalu terjadilah, gempa terdasyat yang pernah melanda China. Dalam beberapa detik, seluruh kota hancur dan banyak gedung – gedung yang rata dengan tanah. Tidak terkecuali tempat tinggal Li Yuanni dan keluarganya.
Dalam keadaan panik, Li Yuanni pun berusaha mencari kedua anaknya, diantara tumpukan puing – puing. Salah satu anggota regu penyelamat pun memberitahukan bahwa kedua anaknya masih hidup. Namun sayang, karena keduanya berada di bawah tumpukan puing yang sama, maka resikonya salah satu harus menjadi korban agar yang satunya bisa bertahan hidup.
Li Yuanni yang terdesak dan tidak tahu harus berbuat apa, terpaksa memilih menyelamatkan putranya, Fan Da. Yang mereka tidak ketahui, Fan Deng mendengar seluruh percakapan antara ibunya dan regu penyelamat.
Bersama korban – korban lainnya, Li Yuanni pun membawa putranya untuk diobati. Fan Deng yang dikira sudah meninggal, beberapa hari kemudian dikeluarkan dari puing, dan ajaibnya masih hidup dan tidak mengalami luka berarti.
Seorang anggota regu penyelamat, membawa Fan Deng ke markasnya untuk diobati dan dicarikan keluarganya. Waktu berlalu, dan Fan Deng pun kemudian diadopsi oleh sepasang suami istri yang tidak mempunyai keturunan. Dilimpahi dengan kasih sayang, membuat Fan Deng ( Zhang Jing Chu) perlahan – lahan bersikap lebih terbuka kepada kedua orang tua angkatnya, walaupun tidak pernah mengungkapkan masa lalunya kepada siapapun. Jauh di dalam hatinya, Fan Deng menyimpan sakit hati karena pilihan ibunya, dan menolak mengakui jati dirinya.
Setelah mempunyai anak, Fan Deng pindah ke Amerika dan hidup tenang disana. Pada saat gempa tahun 2008 menimpa Sichuan dan menewaskan lebih dari 80.000 orang, Fan Deng pun kembali ke negara asalnya dan terjun sebagai relawan. Melihat langsung gempa di Sichuan dan ikut terlibat menjadi relawan, membuat Fan Deng belajar melihat kejadian tersebut dari kacamata yang berbeda. Dia melihat bagaimana seorang ibu terpaksa merelakan tangan anaknya, agar anaknya bisa terus hidup.
Di saat yang sama, Fan Deng juga bertemu dengan Fan Da ( Zhang Guo Qiang), kembarannya yang sudah berpisah selama 32 tahun. Fan Da membawanya bertemu dengan ibu kandung mereka, Li Yuanni. Fan Deng tidak menyangka bahwa selama puluhan tahun, Li Yuanni selalu memendam perasaan bersalah dan tidak pernah melupakan dirinya. Pertemuan yang mengharukan ini, menyadarkan Fan Deng bahwa dia sanggup memaafkan ibunya dan mau melepaskan sakit hati yang terus mengikatnya selama ini.
Film ini membuat saya terharu karena perjuangan hidup yang mereka lakukan dan setiap makna yang tersirat didalamnya sanggup membuat para penontonnya terdiam dalam air mata.
Film ini membuat saya terharu karena perjuangan hidup yang mereka lakukan dan setiap makna yang tersirat didalamnya sanggup membuat para penontonnya terdiam dalam air mata.
Aftershock ( Tang Shan Da Di Zhen) :
Sutradara : Feng Xiaogang
Pemeran : Fan Xu, Chen Dao-ming, Zhang Jingchu, Zhang Guo Qiang, Lu Yi.
Durasi : 135 menit.
Pemeran : Fan Xu, Chen Dao-ming, Zhang Jingchu, Zhang Guo Qiang, Lu Yi.
Durasi : 135 menit.
Friday, October 22, 2010
Berbagi Kasih
Hari ini cukup membuat saya merasa nyaman, karna baru beberapa hari ini saya cukup tidur. Cukup melelahkan dihari-hari biasa, mulai dari kerja yang full dari Senin-Sabtu, dan kuliah malam Senin-Jumat sampai jam 10 malam. Haiizzzz, sungguh menguras habis tenaga dan pikiranku , dan Sabtu malam, alias malam Minggu adalah waktu yang pas banget buatku refreshing, menyegarkan otak dan pikiranku , meski tetap menguras tenaga. Yupzz.....hang out bareng Crown of Glory, sudah jadi rutinitas bagi kami setiap akhir pekan hang out bersama, mulai dari makan di sambel ijo, ke simpang rujak, nonton bareng, dan tentunya ada rapat yang membahas mengenai kegiatan rutinitas Crown of Glory untuk meningkatkan kualitas pelayanan kampus kami. Ya, Crown of Glory sudah seperti keluarga kedua bagi kami yang tak kalah pentingnya. Meski sering keluar malam, tapi bukan berarti apa yang kami lakukan itu sesuatu yang negatif. Berhubung mayoritas dari kami sudah bekerja dan memiliki cukup banyak aktifitas wajib baik itu dari kampus, kerjaan, ataupun di rumah, maka hanya di akhir pekan saja kami bisa berkumpul semua, terutama bareng para mahasiswa baru yang mau menyempatkan diri mereka bergabung di komunitas kami .
Terkadang sedih juga kalau diingat-ingat, ada beberapa dari mereka yang suka menyindir kami kalau kami hanya mau bergaul dengan kelompok kami dan menutup diri terhadap dunia luar. Itu sangat menyebalkan , rasanya seperti senjata tajam yang tepat diarahkan kepada kami, tentu saja itu tidak benar! Kami bukanlah komunitas seperti yang mereka pikirkan yang hanya mementingkan kepentingan kami sendiri, kami berusaha untuk bergabung dan bahkan mengajak mereka bergabung di unit pelayanan mahasiswa, namun apa dikata jika mereka sendiri tidak sepenuh hati mau memberikan waktu mereka untuk melayani Tuhan di kampus. Tentu saja kami tidak langsung menyerah begitu saja terhadap penolakan-penolakan mereka, tetap berusaha menjadi yang terbaik, serta meningkatkan mutu pelayanan dan terus mencari bibit-bibit baru yang nantinya bisa terus bertumbuh di dalam Kristus dan menjadi teladan di kampus, itu adalah hal yang sangat kami cita-citakan .
Dalam Crown of Glory, tidak hanya satu dua orang saja, atau hanya orang tertentu saja yang diperhatikan, melainkan seluruhnya , setiap orang yang bersama dengan kami, tidak akan pernah kami tinggalkan, atau kami lupakan, sebisa mungkin kami berikan kenyamanan serta kasih agar mereka merasakan damainya bersama anak-anak Tuhan yang saling melayani, tidak hanya di kampus, tetapi disetiap tempat, disetiap waktu. Kasih yang luar biasa yang saya dapatkan dalam Crown of Glory merupakan salah satu anugerah terindah yang Tuhan Yesus berikan kepadaku , dan mereka untuk dapat saling mengenal satu sama lain, mengisi satu sama lain, saling menasehati, dan berusaha bersama memberikan pelayanan yang terbaik hanya untuk Bapa kita. Benar-benar saat yang paling bahagia saat kita bisa merasakan kasih sesama seperti yang Yesus ajarkan kepada murid-muridNya .
Berbagi kasih bukan hanya kepada sahabat dekat, ataupun kekasih, atau someone spesial, tetapi berbagi kasih kepada setiap orang, bahkan musuh sekalipun, merupakan kasih yang sempurna, seperti yang Yesus lakukan saat ia tetap mengasihi orang-orang yang telah menghina, serta meludahinya. Ya, belajar Kasih yang Sejati daripadaNya, maka hati menjadi tenang .
Jadi, mulai sekarang mari sobat saling berbagi kasih, karena kasih menutupi banyak sekali dosa
Friday, October 15, 2010
Archos 43 - Perangkat Android Tablet
Selain PMP Archos Android yang telah ada dengan ukuran lebih kecil 2.8-inch (Archos 28) dan 3.4-inch(Archos 32), Archos juga membawa Archos 43, perangkat Android tablet / PMP seukuran tangan dengan layar 4.3-inch yang terlihat seperti sebuah smartphone touchscreen. Menggunakan prosesor Cortex A8 CPU 1GHz dan akselerator grafis, seperti Archos 70 danArchos 101, Archos 43 berjalan Android 2.2 Froyo.
Layarnya touchscreen 4.3-inch memiliki resolusi 480 × 854.Archos 43 dilengkapi dengan kamera 2 Megapixel yang mampu merekam video HD 720p dan menawarkan output HDMI. Mendukung WiFi, Bluetooth dan koneksi USB host.
Sebagai PMP, tablet ini mendukung format media yang paling umum, termasuk MP3, WMA, AAC, OGG, FLAC, MPEG4, WM9 .. dll Muncul dalam pilhan kapasitas internal 8GB atau 16GB dan menyediakan microSD / SDHC untuk ekspansi. Harga Archos 16GB 43 adalah $ 199.
Nokia C5-03 Hp Touchscreen Symbian S60 5th
Ponsel ini adalah ponsel layar sentuh dengan kamera 5MP dengan 4x digital zoom (tanpa flash) , Wi-Fi dan GPS dan hp ini benar-benar ringan karena beratnya hanya 93 gram.
Nokia C5-03 berjalan Symbian ^ 1, yang berarti Symbian S60 5th edition. Spesifikasi Nokia C5-03 ini lumayan, memiliki “3.2 nHD (360×640) layar sentuh resistif dan ukuran 105,8 x 51,0 x 13,8 mm.
Nokia C5-03 berjalan Symbian ^ 1, yang berarti Symbian S60 5th edition. Spesifikasi Nokia C5-03 ini lumayan, memiliki “3.2 nHD (360×640) layar sentuh resistif dan ukuran 105,8 x 51,0 x 13,8 mm.
Nokia C5-03 juga dilengkapi kamera 5MP (fixed-fokus) dan kartu penyimpanan 2GB microSD di dalam kotak. Wi-Fi dan GPS on-board dan tentu saja Ovi Maps dengan navigasi panduan suara bebas juga didukung. Untuk konektivitas mobile, C5 Nokia-03 menawarkan quad-band GSM / GPRS / EDGE dan tri-band 3G dengan HSDPA (10.2Mbps) dan HSUPA (2Mbps).
C5 Nokia-03 memiliki baterai 1000mAh, yang menjanjikan baterai yang mengesankan – tahan sampai 25 hari siaga, 11,5 jam waktu bicara dan sampai 35 jam untuk memainkan musik (19.5 jam bila menggunakan headset Bluetooth).
Nokia C5-03 akan tersedia di seluruh dunia pada akhir tahun 2010 dengan harga sekitar 170 euro (237 USD) atau mungkin harga di Indonesia sekitar 2 jutaan rupiah. Sungguh aneh bahwa Nokia masih meluncurkan perangkat Symbian ^ 1 lain , ketika ponsel lain telah mendapatkan OS terbaru Symbian ^ 3.C5 Nokia-03 memiliki baterai 1000mAh, yang menjanjikan baterai yang mengesankan – tahan sampai 25 hari siaga, 11,5 jam waktu bicara dan sampai 35 jam untuk memainkan musik (19.5 jam bila menggunakan headset Bluetooth).
Nokia C5-03 juga mudah utk digunakan sebagai perangkat beremail ria karena ada provider POP3 dan webmail melalui Nokia Messaging dan ada pilihan Mail for Exchange.
Info Harga Baru HP Nokia C5-03
RP 2.400,000,-
RP 2.400,000,-
Subscribe to:
Posts (Atom)