Wednesday, August 1, 2012

Suara-Nya

Pernah seorang pemberani berbicara kepada Tuhan.
Bakarlah semak itu seperti Engkau lakukan bagi Musa, Tuhan. Maka aku akan mengikuti-Mu
Robohkanlah dinding-dinding itu seperti Engkau lakukan untuk Yosua, Tuhan. Maka aku akan bertarung.
Teduhkanlah gelombang danau Galilea, Tuhan. Maka aku akan mendengar.
Lalu orang itu pergi duduk dekat semak, tidak jauh dari dinding, dekat laut dan menunggu sampai Tuhan berbicara.

Dan Tuhan mendengar orang itu, maka Ia menjawab.

Ia mengirim api, bukan untuk semak tetapi untuk sebuah gereja
Ia merobohkan dinding, bukan dari batu tetapi dari dosa-dosa
Ia menenangkan badai, bukan di laut tetapi dalam jiwa

Dan Tuhan menunggu sampai orang itu menanggapi.
Dan Ia menunggu.....
Dan Ia menunggu.....
Dan Ia menunggu.....

Tetapi. karena orang itu meratapi semak-semak, bukan hati;
batu bata, bukan hidup orang-orang,
lautan, bukan jiwa-jiwa,
maka ia menyimpulkan bahwa Tuhan tidak berbuat apa-apa.

Akhirnya ia memandang kepada Tuhan lalu bertanya, "Engkau sudah kehilangan kuasa-Mu?" 
Dan Tuhan memandangnya dan berkata, "Engkau sudah kehilangan pendengaranmu?"


sumber: Guntur yang Lembut, Max Lucado

3 comments: