Christmas Celebration Crown of Glory 2013

1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan

happy "gowasa" family

Efesus 3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu

Beloved Family - Wisuda 2013

1 Yohanes 2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu

Wisuda UIB Tahun 2013

Matius 19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu

Mom, dad, and me

1 Petrus 1:3 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk diatasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya

Saturday, April 30, 2011

Love ♥♥♥ Chocolate so much ♥♥

Semalam dapet kejutan dari sahabat n saudara tercinta Michael 2 buah coklat. Hwaaaaa... ga disangka ternyata masih inget aja ma perjanjiannya http://www.emocutez.com.




Jadi serasa sayang banget buat dimakan. Mengingat besok sudah memasuki bulan yang paling saya cintai ♥♥ disamping coklat juga mampu mengurangi stress, dan banyak manfaat lainnya yang didapat dari coklat.
Mungkin lebih baik saya tunggu sampai tanggal favorit saya itu tiba baru coklat ini saya santap. :)
http://www.emocutez.com

Wanna say thanks a lot to beloved friend from Tj. Pinang, Michael ♥♥
Sering-sering aja yah balik ke Batam bawa coklat . 
http://www.emocutez.com

Friday, April 29, 2011

Peluang Yang Nyaris Terlewatkan

Karena ingin menyenangkan hati istriku yang hendak keluar dengan sahabatnya, aku menawarkan diri menjaga Ramanda, anak perempuan kami yang berumur tiga tahun. Aku lantas sibuk mengerjakan sesuatu, sementara Ramanda tampaknya sedang asyik sendiri di kamar yang lain. Tidak ada masalah, begitulah pikirku. Namun kemudian suasana terasa tenang sekali. Terlalu tenang! Aku berseru, "Apa yang sedang kau lakukan, Ramanda?" Tidak ada jawaban. Aku mengulangi pertanyaanku dan terdengar jawabannya, "Ah...tidak berbuat apa-apa." Tidak berbuat apa-apa? Sedang berbuat apa anak itu?

Aku meninggalkan meja tempatku bekerja, lari masuk ke ruang duduk. Aku masih sempat melihat Ramanda bergegas masuk ke kamar tidur. Aku mengejarnya. Ia lari, masuk ke kamar mandi. Salah langkah, karena dari situ ia tidak bisa ke mana-mana lagi. Aku suruh ia berpaling. Ramanda tidak mau. Dengan suara galak, sekali lagi aku menyuruhnya berpaling.

Ramanda memutar tubuhnya lambat-lambat, menghadap ke arahku. Tampak dalam genggamannya sisa dari lipstik yang baru dibeli istriku. Dan seluruh muka anak itu penuh dengan warna merah menyala (tentu saja kecuali bibirnya)!

Sementara ia memandangku dengan tatapan mata ketakutan dan bibir gemetar, terngiang di telingaku suara-suara yang diteriakkan kepadaku semasa aku masih anak kecil. "Bisa-bisanya kau... Kau mestinya sudah tahu bahwa... Sudah berapa kali kukatakan padamu... Itu nakal namanya... " Aku tinggal memilih saja, dampratan mana yang hendak kupergunakan terhadap Ramanda, biar dia tahu bahwa yang dilakukannya itu merupakan kenakalan. Tetapi sebelum sempat mendamprat, aku melihat baju kaus berlengan panjang yang dipakainya. Istriku  yang memakaikannya, baru sejam yang lalu. Pada bagian dada baju kaus itu tertera dengan huruf besar-besar: I'M A PERFECT LITTLE ANGEL - Aku Malaikat Cilik yang Sempurna, suatu ungkapan yang menyatakan perilaku manis tanpa cela. Kupandangi kembali matanya yang basah karena air mata. Aku tidak lagi melihat anak nakal yang tidak mau menurut. Aku kini melihat anak Tuhan... malaikat cilik yang tak ternilai harganya, penuh spontanitas yang nyaris saja kulenyapkan dari dirinya andaikan aku tadi sempat membuatnya merasa bersalah.

"Kau kelihatan cantik sekali, Sayang! Sini, Ayah potret, biar Ibu bisa melihat betapa hebatnya wajahmu." Aku memotretnya sambil bersyukur kepada Tuhan bahwa aku tidak kehilangan peluang untuk memperoleh penegasan kembali betapa sempurnanya malaikat cilik yang dikaruniakan-Nya kepadaku.

Nick Lazaris

Hanya dengan mencintailah kita dapat belajar mencintai. - Iris Murdoch
 A Cup of Chicken Soup for The Soul

Tentang Sebuah Kejujuran

kejujuran
Membahas mengenai arti dari sebuah kejujuran, saya pikir alangkah baiknya berbagi artikel ini kepada sahabat mengenai kejujuran yang saat ini sering sekali dipertanyakan, "Apakah masih ada orang yang menghargai arti dari sebuah kejujuran?", "Jujur itu baik, tetapi harus lihat situasi dan kondisinya terlebih dahulu", atau "Jujur belum tentu membawa kebaikan, bisa jadi justru memperkeruh suasana".
Apa pendapat Anda mengenai "KEJUJURAN" ? Masih berhargakah "itu" dimata Anda?


dikutip dari renunganharian online
Anggaplah itu sebuah ujian ketika kita dipinggirkan akibat berlaku jujur dan menolak untuk ikut-ikutan berbuat curang. Seperti layaknya ujian, untuk menghadapinya memang bisa jadi berat. Tetapi lulus tidaknya kita dalam ujian akan sangat tergantung dari keseriusan dan ketekunan kita dalam menghadapinya, dan juga tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Mempertahankan kejujuran dalam hidup pun bisa demikian. Akan ada saat-saat dimana anda merasa diperlakukan tidak adil, sudah jujur malah disalahkan dan dirugikan. Meski berat, terimalah itu sebagai sebuah ujian, dan fokuskan pandangan jauh ke depan, kepada sebuah kehidupan abadi yang akan anda jalani kelak setelah fase di dunia ini selesai.

Ujian akan menumbuhkan ketekunan, dan dari sana kita bisa menghasilkan buah-buah yang matang. Karakter kita akan disempurnakan lewat ujian-ujian itu. Ujian adalah kesempatan bagi kita untuk naik ke tingkatan yang lebih tinggi, dan karena itu seharusnya kita bisa berbahagia. Buat sesaat kecurangan mungkin bisa memberi banyak keuntungan, tetapi itu semua hanyalah sesaat dan fana. Untuk sebuah hidup yang abadi, kecurangan tidak akan pernah membawa keuntungan malah mendatangkan kerugian.

Perjuangan kita terhadap kejujuran tidak akan sia-sia. Muda atau tua, siapapun kita, peganglah prinsip kejujuran setinggi mungkin dan jangan gadaikan itu untuk alasan apapun.
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." 
Meskipun masih muda kita tetap dituntut untuk bisa menjadi teladan dalam segala hal. Kita hidup di dalam masyarakat yang mau menghalalkan segala cara, yang hidup dengan standar-standar ganda dan yang tidak selalu memberikan penghargaan yang tinggi atas penyampaian kebenaran dan kejujuran. Seperti itulah dunia hari ini, tetapi bertahanlah dan pegang kuat prinsip-prinsip tersebut. Meski dunia berlaku seperti itu, tetapi adalah hal yang tidak bisa ditawar bahwa pengikut Kristus seharusnya memiliki standar kejujuran tinggi yang berbeda dari standar yang ditetapkan dunia. Apapun situasinya, tetaplah pertahankan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran, jangan tukarkan itu dengan apapun, dan lihatlah pada saatnya nanti setiap orang jujur akan bersukacita memetik buahnya.

Meski dunia menolak kejujuran, di mata Tuhan sekecil apapun itu akan sangat berharga

Thursday, April 28, 2011

Ada Malaikat Mendatangiku

Pengalamanku memotret anak-anak sudah lebih dari dua puluh tahun. Pada suatu kesempatan khusus, yaitu Hari Thanksgiving (Hari Bersyukur), salah seorang dari mereka menghadiahkan sesuatu yang istimewa kepadaku. Ia adalah seorang bayi mungil berumur enam bulan yang bersandar di keretanya.

"Keadaan Emily tidak begitu baik hari ini," kata ibunya. Bayi itu memandang kelihatannya seperti sedang demam. Setiap kali kepalanya terjatuh ke samping sementara ia berusaha duduk tegak. Beberapa kali aku mencoba memotretnya, tetapi tidak berhasil. Akhirnya aku mendekati muka bayi itu lalu berbicara kepadanya. "Kau kelihatan seperti malaikat cilik," kataku.


Tiba-tiba sikap bayi itu berubah, tidak lagi bergerak-gerak lemah. Ia menatapku seakan-akan hendak mengatakan, "Aku tidak apa-apa, cuma keadaanku saja yang hari ini sedang tidak enak." Karena Emily kelihatan seperti malaikat cilik, aku lantas memutuskan untuk memotretnya dengan didandani seperti malaikat.


Diantara perlengkapan studioku ada sepasang sayap putih mulus, terbuat dari bulu yang halus, lembut dan putih bersih. Di ubun-ubunnya kuletakkan mahkota kecil yang terbuat dari rangkaian bunga. Aku pun mulai sibuk memotret malaikat cilikku itu, yang duduk dengan sikap mendekam di kursi di tengah dekor awan.

Selama itu tidak kuperhatikan bahwa ibunya menangis dengan suara lirih. "Ia memang malaikat. Baru saja kemarin kami mengetahui bahwa ia dilahirkan dengan cacat otak yang sangat jarang terjadi. Hari Thanksgiving saat ini adalah yang pertama dan terakhir kami bisa bersama-sama," kata ibunya sambil terus menangis. "Kemungkinan hidup bayi dengan cacat seperti itu tidak sampai setahun. Sewaktu hamil, saya mengikuti segala nasihat dokter. Tidak merokok, mengatur pola makan sesuai dengan yang dianjurkan, tetapi otaknya ternyata tidak berkembang lebih lanjut daripada keadaan ketika dilahirkan. Kata dokter hanya ada 435 kasus cacat otak seperti ini sepanjang yang dikethui.


"Anda melihat Emily yang sebenarnya disini, malaikat cilik, dan kami sangat sayang padanya. Dia adalah malaikat cilik kami yang turun ke bumi untuk memberitahu kami bahwa Tuhan menghendaki agar kami bersyukur atas apa yang kami miliki. Kadang-kadang, sewaktu kita sedang mengajaknya berbicara, ia lantas menjadi begitu tenang dan damai. Ia pun mengoceh dalam bahasa bayinya. Rasanya kita nyaris bisa menangkap kata-katanya, seakan-akan ia memang hendak mengatakan sesuatu kepada kita. Foto-foto ini benar-benar sangat bermakna. Kami tidak tahu, masih berapa lama lagi ia ada bersama kami. Anda telah mengabadikan malaikat cilik kami."


Leherku terasa seperti tersumbat mendengar penuturan itu. Dengan suara tersentak serak karena terharu, aku berkata. "Terima kasih atas kesempatan berbagi pengalaman ini. Saya bersyukur bahwa malaikat cilik ini muncul menghampiri saya!"

Larry Miller

A Cup of the Chicken Soup for The Soul

Saturday, April 23, 2011

Pekerjaan Penting

Genta bukanlah genta sebelum dibunyikan
Lagu bukanlah lagu sebelum dinyanyikan
Cinta di sanubari bukan untuk dipendamkan
Cinta bukanlah cinta sebelum dipersembahkan
Oscar Hammerstein
Penumpang-penumpang yang paling terakhir masuk ke pesawat dar Seattle ke Dallas adalah seorang wanita yang disertai tiga orang anak. "Aduh, jangan sampai tempat duduk mereka di sebelahku," kataku dalam hati. "Begitu banyak pekerjaan yang harus kulakukan." Tetapi sesaat kemudian seorang anak berumur sebelas tahun dan adik lelakinya berumur sembilan tahun sudah melangkahi kakiku yang terjulur ke depan untuk duduk di kursi-kursi di sebelahku, sementara wanita itu dan anak lelaki satu-satunya lagi yang berumur empat tahun mengambil tempat duduk di belakangku. Boleh dibilang seketika itu juga kedua anak yang lebih besar mulai bertengkar, sementara anak kecil yang di belakang sebentar-sebentar menendang sandaran kursiku. Sekian menit sekali anak lelaki di sebelahku bertanya pada kakaknya, "Dimana kita sekarang?" "Diam!" bentak anak perempuan itu, lalu mulailah lagi gerak-grik gelisah disertai rengekan.
"Anak-anak sama sekali tidak mengerti tentang pekerjaan penting," pikirku dengan perasaan sebal. Tahu-tahu ada suara dalam benakku, yang dengan jelas dan singkat mengatakan, Cintai mereka. "Anak-anak ini tidak bisa diatur, aku memiliki pekerjaan penting yang harus kukerjakan," pikirku membantah suara tadi. Hati sanubari menjawab, Cintailah mereka seakan-akan mereka anakmu sendiri.
Karena sudah berkali-kali mendengar pertanyaan "Dimana kita sekarang?", kuarahkan perhatian mereka pada peta dimajalah perusahaan penerbangan yang terselip dalam kantong dibelakang sandaran setiap kursi. Padahal ada pekerjaan penting yang harus kutangani.
Kujelaskan rute yang ditempuh pesawat, kupenggal-penggal dalam tahap-tahap penerbangan yang masing-masing memakan waktu seperempat jam. Kuperkirakan pula kapan pesawat akan mendarat di Dallas.
Setelah itu mereka pun bercerita tentang perjalanan mereka ke Seattle untuk menjenguk ayah mereka yang dirawat di rumah sakit. Dalam percakapan kami, mereka bertanya tentang penerbangan, navigasi, ilmu pengetahuan, dan pandangan orang dewasa mengenai kehidupan. Waktu berlalu dengan cepat, dan pekerjaanku yang "penting" masih saja belum kuapa-apakan.
Ketika pesawat akhirnya hendak mendarat, aku bertanya tentang keadaan ayah mereka. Sikap kedua anak itu langsung berubah dan yang lelai berkata singkat, "Sudah meninggal."
Aku mengatakan bahwa aku ikut merasa sedih.
"Ya, aku juga sedih," kata anak lelaki itu. "Tapi adikku yang paling kuprihatinkan. Ia sangat kehilangan."
Tiba-tiba aku menjadi sadar bahwa apa yang kami percakapkan selama itu adalah pekerjaan terpenting dalam hidup ini, yaitu menjalani kehidupan, mencintai, dan terus berkembang meski mengalami kesedihan mendalam. Ketika kami berpisah di bandar udara Dallas, aku bersalaman dengan anak lelaki itu yang mengucapkan terima kasih padaku karena menjadi "guru di angkasa" baginya. Dan aku berterima kasih padanya, karena ia pun sempat menjadi "guru angkasa" bagiku.

By: Dian S. Bagley
A Cup of Chicken Soup for the Soul

Friday, April 8, 2011

Jika Aku Menjadi

Persis seperti yang ada di tv, "Jika Aku Menjadi" menjadi judul postingan kali ini. Tapi bukan seperti yang di tv dimana mereka menjadi seseorang yang mungkin justru lebih susah dari apa yang dirasakannya sekarang.
Mungkin ini bisa dibilang khayalan tingkat tinggi :D
Entah kenapa saya lebih suka menggunakan kata-kata *khayalan tingkat tinggi, mungkin karena saya adalah penyuka lagu-lagu Peterpan ♥♥


Jika aku menjadi dokter, aku akan menjadi dokter setia bagi keluargaku http://www.emocutez.com


Jika aku menjadi arsitek, akan ku bangun rumah terindah dengan struktur paling menawan buat keluargaku http://www.emocutez.com
Jika aku menjadi professor, akan ku ciptakan senyawa yang mampu melindungi bumi dari global warming http://www.emocutez.com


Jika aku menjadi pilot, aku akan pergi ke Bali *tentusajakarenaselaluberkutatdipulausumateraterus:( , Hollywood, Australia, Thailand, China, Jepang *semogatidakterjadigempadantsunamilagi, Korea, *especiallyPulauJeju♥, London, Paris, Rusia, India, Mesir, Israel, Jerman, Belanda, dan terakhir Pulau NIAS *belovedisland http://www.emocutez.com

Jika aku menjadi koki, setiap hari aku akan masak masakan Prancis (senin), Italia (selasa), China (rabu), Thailand (kamis), Jepang (jumat), Korea (sabtu), dan *engingeng Indonesia (minggu),http://www.emocutez.com
and the last
Jika aku menjadi ratu Korea, akan kujadikan Jang Geun Suk rajanya http://www.emocutez.com

Thursday, April 7, 2011

SEMBUNYI

Crkcrkcrkcrkcrkcrkcrk.........
Suara itu terdengar lagi
bukan dari luar
crkcrkcrkcrkcrkcrkcrk........
Aku semakin penasaran
semakin besar suara itu terdengar

Hela nafas panjang terdengar
Ku sadar akan apa yang saat ini ku lakukan
Meski begitu besar rasa penasaranku
Begitu besar keinginanku untuk lepas dari penat ini
Namun tetap saja ku terpuruk tak tahu arah

Sssstttt.......dengarkan suara itu!
kembali terdengar, kali ini bukan suara crkcrkcrk....
melainkan suara tangisan
suara tangisan yang tertahan
saat ku mencoba mendekati cermin
kulihat diriku sedang berlutut

Isak tangis terdengar dan kulihat setetes....dua tetes...tiga teter air mata jatuh ke lantai
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan
Hanya terduduk, terdiam, melihat pemandangan hening itu

Itu adalah aku yang bersembunyi
Mencoba mencari cara untuk menutupi segalanya
Namun mungkin karena terlalu sering bersembunyi
Kini aku terkunci dalam cermin itu, hanya bisa melihat dunia nyata, berharap aku yang sebenarnya tdak akan pernah bersembunyi lagi....berlari lagi,
Sebelum gerbang cermin itu tertutup dan terkunci
untuk selamanya.......
 
Monica Kristiani Gowasa

When PRAY is the BEST WAY!

Ya, hanya kata-kata itu yang saat ini bisa saya ucapkan dan saya imani.http://www.emocutez.com

Hari ini mama mengalami kecelakaan, tepatnya tadi sore sekitar jam 3. Mama ditabrak motor ketika hendak menyeberang, bukan karena mama tidak berhati-hati ataupun jatuh, tapi karena seorang anak dibawah umur yang mengendarai motornya dengan  tidak sewajarnya, seorang anak berumur 11 tahun yang tidak berhati-hati dan tidak dapat mengendalikan motor yang dikendarainya dengan baik, ia menabrak mama yang tepatnya saat itu masih dipinggir jalan baru hendak menyebrang. Dan *brakk!, terjadilah peristiwa ituhttp://www.emocutez.com.

Saya sendiri tidak menyaksikan kejadian itu, lebij tepatnya hanya mendengar cerita itu dari adik perempuanku yang saat ini sedang dirumah sakit, menjaga mama. Akibat peristiwa itu, mama mengalami luka yang cukup serius. Kaki dan wajahnya terpaksa mengalami beberapa jahitan, sedangkan tangan kanannya masih sakit dan belum bisa digerakkan hingga sekarang. Dokter memprediksi ada kemungkinan tangan mama mengalami patah tulang, namun masih belum bisa memberikan kepastian karena fasilitas yang ada kurang memadai. Esok mama akan dipindahkan ke RS di kota, yang jauh lebih baik agar bisa lebih lanjut melakukan pemeriksaan terhadap tangan kanan dan bagian tengkorak, karena dokter masih belum bisa menjamin kondisi saat ini. http://www.emocutez.com

Sejenak sesaat setelah mendengar kabar itu, saya langsung shock, apa lagi dapat kabar bahwa terakhir yang diketahui kalau mama papa pergi naik mobil. Ya, saat itu pikiran saya sudah yang macam-macam sehingga pikiran saya terganggu dan sudah tidak konsen belajar untuk quiz malamnya. Saya mencoba menelepon keluarga di Palembang, namun sepertinya mereka terlalu sibuk dan panik sehingga tidak sempat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan.
Entah apa yang harus saya perbuat, saya tidak tahu harus bagaimana. Ingin pulang ke Palembang, namun saya juga tidak bisa meninggalkan tanggung jawab saya disini. Ahh, benar-benar membebani pikiran saya. Sempat terlintas dalam pikiran mencaci maki sang penabrak dan kesal sendiri http://www.emocutez.com, namun setelah tahu usia si pengendara, saya sendiri jadi tidak tega, terlebih dia juga masuk rumah sakit dan juga mengalami beberapa luka di badannya.

Banyak hal yang membuat saya menjadi semakin terbeban, saya sadari, sudah dua tahun saya menetap di Batam. Tahun pertama saya mendapat kabar dari keluarga kalau papa mengalami struk ringan di jalan, dan banyak orang gereja yang membantu merawat. Cukup lama untuk memulihkan kembali kondisi papa, bahkan dokter menyarankan untuk MRI di Jakarta. Meski begitu tetap saja proses penyembuhan membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 5-7 bulan, dan tetap tidak sekuat sebelumnya lagi. Tahun kedua di Batam, kali ini saya mendengar kabar kecelakaan mama, membuatku bingung dan tidak tahu harus berbuat apa sebagai anak sulungnya http://www.emocutez.com. Saya mencoba beberapa kali menelepon papa dan adik di Palembang, tetapi mungkin karena terlalu sibuk, panik, dan kelelahan, mereka hanya bisa menjawab beberapa kata saja http://www.emocutez.com sehingga semakin membuat saya khawatir.

Saya ingat cerita yang saya buat sebelumnya tentang Batu Loncatan,, bahwa setiap masalah selalu ada solusinya dan setiap masalah memiliki makna dan arti tersendiri. Setiap permasalahan yang hadir itu adalah untuk menguji kesetiaan kita untuk tetap berpengharapan padaNya. Dan kali ini meski saya tidak bisa banyak membantu, yang bisa saya lakukan sekarang hanyalh berdoa, dan meminta bantuan teman-teman COG untuk berdoa bersama, karena dimana dua/tiga orang berkumpul di dalam nama Yesus, maka Dia ada ditengah-tengah kita, dan segala rencana yang dibuatnya adalah indah pada waktunya.
Saat ini, saya memohon pada sobat yang membaca postingan ini, untuk sama-sama berdoa, karena doa kalian sangatlah berharga dan berarti bagi kami. Tuhan adalah dokter paling ajaib, apapun yang kalian kontribusikan sangat saya hargai dan saya berterima kasih untuk kunjungan kalian.
http://www.emocutez.com

Wednesday, April 6, 2011

Batu Lompatan

Tepat sebelum subuh, aku mendengar suara laci pakaian dibuka-tutup. Aku tahu dia sedang bersiap untuk tugas jaga dua puluh empat jamnya. Pekerjaannya sangat menuntut, penuh dengan tanggung jawab dan resiko yang besar. Ketika dia berangkat kerja, aku selalu ingat akan panggilan telepon di pagi hari beberapa tahun yang lalu yang memberitahu bahwa dia mengalami cedera serius, dan perasaan tercekik yang kualami ketika aku memikirkan kemungkinan bahwa aku kehilangan dia.
Tak lama kemudian dia membungkuk dan menciumku. "Aku pergi," katanya, meninggalkan bau cologne ketika dia sibuk dengan tasnya yang besar dan keluar dari kamar tidur.
Ketika dia menghilang dalam kegelapan, bergabung dengan para pekerja yang tinggal di pinggiran kota, aku mengingat kembali saat pertama kali aku memperhatikannya berangkat bekerja dengan seragam biru pemadam kebakarannya. Dia membantu menjaga keamanan warga, katanya, tetapi itu tidak terlalu menghiburku. Aku menangis setengah hari dan merindukannya di malam hari.
Selama beberapa menit berikutnya, aku berbaring diam bersama pikiran-pikiranku. Bulan ini menandai ulang tahun pernikahan kami yang kedua puluh, aku ingin mengingat pernikahanku dengannya selama ini.
Sejak masih belia, aku telah memimpikan pernikahan di taman. Di hari yang sejuk, di bawah bayangan pepohonan, dengan beberapa orang saksi. Bunga-bunga kuning yang ditanam di pot akan mengangguk kepadaku ketika aku melewatinya menuju genggaman tangan kekasihku.
Untuk beberapa waktu sepertinya impianku akan pudar. Badai Allen mengamuk di teluk Meksiko. Ramalan cuaca menduga akan terjadi longsor tepat di hari pernikahan kami. Yang lebih parah lagi, nama badai itu sama dengan nama keluargaku. Sampai sekarang kami terus mendapat olok-olok tentang kejadian ini.
Tetapi, yang luar biasa, hari istimewa kami hanya mencurahkan hujan gerimis pada pesta pernikahan yang bahagia.
Hari berikutnya, keadaan sama sekali berbeda. Selama berjam-jam, angin dan hujan menghantam jendela hotel kami. Tetapi seperti layaknya pengantin baru, ramalan cuaca tidak terlalu berpengaruh bagi kami. San Antonio tidak pernah tampak seindah itu.
Di masa awal pernikahan kami, jelas bahwa dia memimpikan perjalanan dari pantai ek pantai, berjalan-jalan di pantai yang sepi, dan menghirup kopi tubruk di kafe-kafe yang bertengger di keteduhan bayangan pegunungan. Dia mengajariku cara menggunakan peta, kompas, dan jam matahari.
Pada waktu-waktu libur biasanya setahun sekali dia menyewa mobil karavan yang membawa kami ke tempat-tempat yang menakjubkan. Aku ingat senja-senja lembayung di sepanjang Pantai Emerald di Florida, yang memunguti bebatuan dari sebuah sungai kering di Great Smoky Mountains, menumpang Spirit of Vicksburg di sepanjang Sungai Mississippi, mengagumi warna-warni musing gugur di New ork, tidur di bawah bintang-bintang di kaki Pegunungan Appalachia, dan memandangi Air Terjun Niagara di dalam diam dan ketakjuban.
Banyak malam aku menemukan dia tertidur di sofa, dengan sebuah peta jalan menggeletak di dadanya. Aku tidak ingin membangunkannya. Aku tahu dia sedang memimpikan pondok-pondok kayu di tempat terpencil dan pemandangan antik kota-kota kuno.
Setelah kelahiran putri kami, aku mendapat sebuah ide gila: aku akan tinggal di rumah, membesarkan anak kami, dan aku akan menulis. Bukan hanya menulis, tetapi dibayar untuk menulis! Jelas ini bukan ide yang menggembirakan yang pernah didengarnya, tetapi ini adalah impianku, jadi dia menyetujuinya.
Kami tidak menyadari bahwa aku akan berenang melawan arus. Dan tepat ketika sepertinya aku akan tenggelam di dalam surat-surat penolakan, aku menemukan beberapa editor yang memberiku kesempatan. Arus berubah arah. Setiap kali tulisanku muncul di majalah dan koran, aku tidak tahu senyum siapa yang lebih lebar, senyumku atau senyumnya.
Suatu hari aku mendapat telepon dari sebuah penerbit. Naskah buku pertamaku diterima untuk diterbitkan. Kami menari berputar-putar di dapur sambil menyanyi "Cel-e-brate good times, come on!"
Dengan berjalannya waktu, aku belajar bahwa pernikahan bukanlah soal merayakan saat-saat yang baik; tetapi juga tentang berbagi derita. Hidup bersama tidaklah selalu memuaskan. Juga tidak selalu nyaman.
Kadang-kadang hidup kami penuh dengan kelihatan dan derita. Kami telah melewati penyakit-penyakit serius dan pembedahan besar, bertahun-tahun mengusahakan kehamilan, dan kekecewaan yang menyertainya. Kami berduka untuk kematian orangua kami, dan kami pernah marah akan kelalaian dokter yang nyaris menghilangkan nyawa satu-satunya anak kami. Kami pernah mengenal kepedihan dan kemarahan ketika harta warisan kami menghilang dicuri orang. Kami telah merawat patah kaki, patah jari, patah pundak, dan patah hati. Kami pernah terlibat di dalam pertengkaran yang pahit dan menjalani konseling pernikahan yang menyakitkan. Ada saat-saat ketika akan jauh lebih mudah untuk pergi meninggalkan pernikahan dan kadang-kadang kami nyaris melakukannya.
Tetapi, bahkan ketika kami menarik koper ke luar dari lemari dan pergi dengan kemarahan, aku tahu bahwa itu bukanlah akhir. Yang kami perlukan hanyalah waktu. Waktu untuk duduk dan menelaah kembali sesuatu yang bernama pernikahan, dan mengingat malam-malam musim panas yang memesona ketika kami saling berjanji untuk ada bagi satu sama lain dalam sakit dan sehat, dalam susah dan senang. Ingatan akan janji suci inilah yang menjembatani jurang antara kami. Inilah yang tetap menyatukan kami ketika cinta terasa sulit dipahami.
Bila direnungkan kembali, kedatangan badai di hari pernikahan kami sepertinya sangat cocok. Karena jelas kami pernah mengahadapi badai-badai kami. Tetapi rasanya sangat senang mengetahui bahwa kami bisa bertahan, mengetahui bahwa kadang-kadang kami berada dalam kesulitan yang serius, tetapi kami melakukan apa pun yang perlu dilakukan untuk tetap bersatu.
Kadang-kadang yang diperlukan untuk hidup melewati badai adalah meminta bantuan. Anda telah berenang melewati air yang dalam dan merayap ke kapal penyelamat. Anda saling bergantung dan menemukan sebuah tempat yang aman sampai badai terburuk berlalu. Terlepas dari apa pun kerusakan yang ditinggalkan oleh badai, Anda tahu bahwa bersama-sama, Anda akan menimba kekuatan untuk memperbaki dan membangun kembali.
Jadi teruslah bermimpi, kekasihku. Mimpikan kota-kota yang sibuk dan desa-desa terpencil. Mimpikan berlayar di laut biru dan berkuda di lembah-lembah berdebu. Aku akan hadir di dalam mimpimu. Bersama-sama kita akan berjalan di pantai-pantai musim panas, lalu menari di bawah purnama musim gugur sampai keabadian dimulai.
Dayle Allen Shockley
Chicken Soup for The Soul: Love Stories "Kekuatan Cinta" 

Fourth Award

Wah, kali ini saya dapat terima gift dari Penghuni 60, yaitu awardnya atas postingannya yang ke-100. Cukup salut dengan pengorbananmu yang bersusah payah tetap menjaga ke-eksis-sannya di dunia perblogingan :D
Saya saja yang tiap hari didepan komputer, kerja yang tiap saat, kapanpun bisa online, tetap saja susah mendapatkan inspirasi buat ngisi blog, mungkin memang otak saya yang kurang kreatifitasnya dan inovasinya.
Congrats yah buat kamu :)

Award 100 Posting Penghuni 60

Buat sobat yang ingin berbagi award, hayoo...sini, saya menerima dengan senang hati :$

Sunday, April 3, 2011

Menjelang UTS! ♥♥♥ GAMBATE!! ♥♥

Happy Sunday sobat blogger, ♥♥

Sekedar info, buat sobat, karena tanggal 11 April saya mulai mengikuti UTS, jadi dalam 2 minggu ke depan saya mungkin akan cukup sibuk mempersiapkan diri untuk belajar lebih giat lagi. 
Untuk membantu kalau-kalau saya lupa bawa catatan dan untuk membagi sedikit pelajaran bagi sobat beberapa postingan saya akan membahas beberapa materi yang akan di-UTS kan nantinya. Mohon doa dari para sobat agar saya bisa melewati masa UTS nanti dengan baik.

Seperti yang sebelumnya pernah saya sharingkan pada sobat kalau kali ini saya harus lebih giat lagi agar bisa bersaing sehat dengan teman-teman lainnya untuk mendapatkan nilai terbaik.
I'm so sorry buat sobat karena saya jarang menyempatkan diri untuk berkunjung ke blog sobat, sebisa saya untuk mengunjungi kalian.

Buat sobat yang juga akan atau sedang mengalami masa-masa UTS, mari kita sama-sama berjuang!
GAMBATE!! ^_^
♥♥♥

Akuntansi Manajemen (UTS) *Chapter 12

CHAPTER 12
ACTIVITY BASED MANAGEMENT

♥ Process Value Analysis:
  1. Driver Analysis: mengidentifikasi/ menganalisa faktor-faktor (driver) apa saja yang menyebabkan terjadinya activity costs.
  2. Activity Analysis: menganalisis dan mengevaluasi aktivitas apa saja yang dilakukan dalam organizational and operational activity.
    • Activity Analysis:
      • Value Added: aktivitas yang utama/ paling penting dalam proses produksi, dapat terjadi perubahan bentuk dan bernilai
        • Value added by a mandate: aktivitas yang harus dijalankan karena adanya peraturan yang mengatur aktivitas tersebut. (cth: sertificate)
      • Non Value Added: aktivitas yang sebenarnya tidak dibutuhkan atau dapat dihilangkan/ dihapus, diantaranya: scheduling, moving, waiting, inspecting, storing
Activity Management can reduce cost in 4 ways:
  1. Activity Elimination: mengeliminasi/ menghapus aktivitas non value added
  2. Activity Selection: menyeleksi aktivitas mana yang value dan non value added
  3. Activity Reduction: mengurangi tingkat aktivitas yang bisa diminimalisasikan
  4. Activity Sharing: men-sharing aktivitas yang dapat mengurangi cost.
Assesing Activity Performance:
  • Efficiency
  • Quality
  • Time/timing
Financial Measures of Activity Efficiency
  1. Reporting Value Added dan Non Value Added Cost
    1. Formulas: Value Added Cost = SQ x SP ; Non Value Added Cost = (AQ-SQ) SP
    2. SQ = Standard Quantity, SP = Standard Price, AQ = Actual Quantity
  2. Trending Reposting of Non Value Added Cost: melihat tingkat non value added cost, apakah costnya menurun dan performancenya meningkat -> (Plan - Do - Check - Act)
  3. The Role of Kaizen Standards: menentukan standarisasi produksi perusahaan
  4. Benchmarking: menggunakan best practices sebagai standard untuk mengevaluasi performance aktivitas. Benchmarking ada 2: 1) internal 2) external
  5. Activity Flexible Budgeting: rentang aktivitas lebih dari satu -> melihat financal measures berdasrakan aktivitas yang lebih dari satu
    1. Unfavorable: cost yang dikeluarkan (actual) > cost yang dibudgetkan
    2. Favorable: cost yang dikeluarkan (actual) < cost yang dibudgetkan
    3. Budget Variance: selisih antara budgeting dan actual
    4. Capacity Variance: selisih antara standard quantity dan actual usage
  6. Activity Capacity Management
* Dalam ABM (Activity Based Management) diperlukan System Planning
* Pelajaran lebih lanjut dapat dilihat dibuku

Akuntansi Manajemen (UTS) *Chapter 11

Bahan UTS kali ini kami dimulai dari Chapter 11, 12, dan 13
So, berikut catatan saya yang cukup acak-acakan.

CHAPTER 11
STRATEGIC COST MANAGEMENT

3 General Strategies:
  1. Cost Leadership; memimpin di bidang cost (cost terendah, cth: hypermart)
  2. Product Differentiation ; product dengan kualitas dan brand tersendiri/ unik (cth: iPad, Apple)
  3. Focusing ; menentukan segmen pasar tertentu yang akan dimasuki dan fokus hanya pada segmen tersebut.
Strategic Positioning ; kombinasi dari ketiga strategi diatas/ kombinasi pemilihan ketiga strategi tersebut.

♥ Industri Value Chain ; yaitu serangkaian aktivitas dimulai dari produk tersebut dibuat hingga produk tersebut tidak dipakai lagi oleh customer.

♥ 2 Types of Linkages : 1) Internal: dalam perusahaan 2) External: cusstomer dan supplier
♥ Activities: 1) Organizational Activity (struktural act. ; executional act.) 2) Operational Activity

Cost Management : untuk meminimalkan (me-reduce) biaya, tidak untuk menghilangkan/menghapus cost.

Reduce cost dengan External Linkages (Supplier dan Customer)

Cth di EXHIBIT 11-8 : pengaruh dari produk gagal dan keterlambatan oleh supplier yang mempengaruhi aktivitas internal (reworking dan expediting)
  • Component Failure: masalah dari external berakibat ke internal
  • Process Failure: masalah dari internal
Strategic (memilih diantara strategi tersebut mana yang sebaiknya diambil) -> Linkages (mengidentifikasi linkages mana yang lebih menguntungkan) ->; Cost reduction

Cost Reduction (Exhibit 11-13)
  • Functional Based Costing: menghitung cost berdasarkan unit yang diproduksi, driver yang digunakan hanya DM, DL, dan OH (Manufacturing Cost)
  • Activity Based Costing: perhitungan unit cost berdasarkan masing-masing aktivitas yang dilakukan
    • mereduce cost dengan menghilangkan post purchase cost (cost yang ditanggung meski peroduct sudah sampai ditangan customer/ warranty)
    • mereduce cost dengan menganalisis driver mana yang sebaiknya dihilangkan/ dihapus.
Three Cost Reduction Methods
  1. Reverse Engineering: me-redesign product dengan mencari metode mana yang dapat mereduce cost
  2. Value Analysis: melihat aktivitas mana yang benar-benar dibutuhkan dan aktivitas mana yang tidak dibutuhkan dalam sistem produksi
  3. Process Improvement: melakukan perubahan untuk perbaikan product.
Target costing Model ; target costing = target price-target profit

JIT and Effect on CM System

JIT 
  • Pull Through System: mulai produksi jika ada orderan
  • Total Quality Qontrol: benar-benar memperhatikan kualitas produk agar sesuai dengan yang sudah ditentukan (menolak deffect product)
  • Value Chan Focus: fokus pada rantai nilai
Traditional
  • Push Through System: terus memproduksi meski tidak ada orderan
  • Acceptable Quality Control: masih dapat menerima kualitas yang mungkin dibawah standard
  • Value Added Focus: hanya fokus pada pertambahan nilai/ fungsi setiap perpindahan departemen